Api Terus Liar, Kebakaran Sawit di Pesisir Selatan Makin Menggila

 

Kebakaran api di Siluat Kabupaten Pesisir Selatan

PADANG-Api terus liar. Kebakaran lahan sawit rakyat di Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat semakin tidak bisa dikendalikan. Api yang membakar lahan semakin besar dan areal lahan yang terbakar semakin meluas.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra mengatakan, untuk mengatasi kebakaran lahan tersebut pihaknya sudah berkomunikasi Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) wilayah Sumatera di Palembang.

Karena kesulitan menangani kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar), Dinas Kehutanan Sumbar membutuhkan tambahan personel.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Kepala balai tersebut dan meminta bantuan personel untuk pemadaman karhutla,” ujar Yozawardi.

Disebutkannya, setelah bekomunikasi, personel tambahan itu dijadwalkan Jumat (26/5/2023) sudah tiba di Padang dan langsung bergerak ke lokasi kebakaran.

“Semoga dengan tambahan personel ini, kabakaran bisa segera diatasi dan tidak semakin melebar,” ujarnya.

Kebakaran itu terjadi sejak Selasa (23/5/2023). Pada Rabu (24/5/2023) kebakaran juga terus meluas dan petugas kesulitan memadamkan api karena terkendala akses.

Dari catatan Dinas Kehutanan Sumbar, Kamis (25/5/2023) malam, total lahan kelapa sawit yang terbakar telah melebih 100 hektar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, Doni Gusrizal melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Defri Siswadi, Jumat (26/5),  Hingga, Jumat (26/5) titik api menjadi delapan titik. 

Akan tetapi, upaya itu belum tercapai sesuai harapan, karena jauhnya lokasi titik api, serta sulitnya medan. Meluasnya Karhutlah itu ditandai dengan munculnya titik-titik api baru yang hingga saat ini sudah mencapai delapan titik api, katanya.

Disebutkan, meskipun kondisi saat ini kobaran api tidak terlihat, atau hanya berupa kepulan asap, namun pihaknya berharap di hari keempat ini tidak ada lagi penambahan titik api baru.

Menurutnya, titik api Karhutlah yang terjadi di Kecamatan Silaut tersebut terpantau melalui foto satelit dan juga dengan menggunakan drone. Peristiwa itu diketahui terjadi, Selasa (23/5) pagi melalui laporan masyarakat.

"Total luas lahan yang terbakar diperkirakan kurang lebih 100 hektare. Lokasi kebakaran berada di lahan sawit milik masyarakat dan berdekatan dengan areal perkebunan sawit milik PT Sapta," ungkapnya.

Dikatakan, saat ini api memang tidak lagi terlihat besar, namun kepulan asap masih membumbung tinggi di bekas lokasi kebakaran, diduga karena api masih menjalar di dasar tanah gambut.

Untuk penanganan, seluruh personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pessel telah dikerahkan. Kemudian juga dari Dari Dinas Kehutanan Sumbar, Kepolisian, TNI serta masyarakat.

Pemadaman api dilakukan dengan menggunakan 3 unit pulping pump (pompa apung), 4 unit minister (pompa kecil), 2 unit mesin pompa tohatsu, serta juga mengerahkan 2 unit excavator.

"Kondisi yang dialami di lapangan, sulitnya akses hingga membuat mobil pemadam kebakaran tidak bisa sampai ke lokasi, minimnya sumber air, lahan gambut, serta minimnya peralatan. Walau demikian, upaya penanganan akan terus dilakukan agar kebakaran tidak meluas," ujarnya.

Kawasan Lunang Silaut memang didominasi areal perkebunan sawit. YL

0 Comments