Banyak yang Belum Mengenal Peran dan Fungsi Pertamina Hulu Energi, Nevi Zuairina Berikan Sosialisasi

AGAM-Anggota DPR  RI asal Sumatera Barat, Hj. Nevi Zuairina, menybut hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenal peran dan fungsi Pertamina Hulu Energi (PHE). Atas kondisi itu Nevi Zuarina menyosialisasikan keberadaan PHE. 

"Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki kontribusi besar terhadap produksi Migas Nasional. Hal ini terlihat dari pengelolaan puluhan wilayah kerja (blok) yang terletak di Indonesia maupun di luar negeri. 

“Bisa dibayangkan jika tidak ada Pertamina Hulu Energi, maka ketersediaan migas akan sangat tergantung pada perusahaan eksplorasi lain. Jika sudah mengalami ketergantungan, maka akan sangat mudah dipermainkan pihak lain,” tutur Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini menambahkan,  Pertamina Hulu Energi juga memiliki peran penting terhadap kebijakan gas sebagai energi transisi. Dengan besarnya kontribusi PHE, tentu semua pihak harus memberikan dukungan terhadap pengembangan Pertamina Hulu Energi Subholding upstream sebagai pemain utama bisnis migas di dalam negeri. 

Politisi PKS ini mengatakan, PHE dalam berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional, mesti memegang prinsipnya dimana harus memenuhi lima pilar, yakni availability (ketersediaan), affordability (keterjangkauan), accessibility (kemudahan), acceptability (masyarakat & lingkungan), dan sustainability (keberlanjutan).

“PHE sudah memenuhi sejumlah pilar ketahanan energi di antaranya ketersediaan, dan keberlanjutan. Dan produksi Pertamina menyumbang 54% dari kebutuhan nasional. Pencapaian PHE yang mengalami peningkatan produksi, juga akan menambah angka produksi energi sehingga kontribusi national oil company (NOC) semakin besar. Semoga PHE bisa semakin produktif dalam meningkatkan produksinya dan tercapainya ketahanan energi nasional,” sebut Nevi.

PT Pertamina Hulu Energi atau biasa disingkat menjadi PHE, adalah anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengelola 37 wilayah kerja (blok) yang terletak di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Perusahaan ini memulai sejarahnya dengan nama PT Aroma Operations Services (AOS) pada tanggal 17 November 1989 dengan bisnis di bidang pengadaan jasa untuk mendukung operasi kilang petrokimia milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Pada tahun 2002, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Pertahulu Energy, dan pada tahun 2007, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi seperti sekarang. Perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang mengharuskan Pertamina untuk memisahkan kegiatan usaha hulu dan hilir migas. 

Pertamina pun menyerahkan pengelolaan atas wilayah-wilayah kerja hulu yang mereka kelola melalui kerja sama dengan pihak ketiga dalam bentuk Joint Operating Body (JOB) maupun Participating Interest (PI) kepada perusahaan ini. Operasional wilayah-wilayah kerja tersebut kemudian diserahkan oleh perusahaan ini ke anak-anak usahanya. (*)

0 Comments