PADANG-Seiring berjalannya waktu, pengerjaan kontruksi fisik tol Duku-Sicincin terus berlanjut. Kondisi terkini pengerjaan jalan nasional itu mencapai 37,2 persen.
"Pengerjaan fisik dapat dilanjutkan setelah permasalahan pada pembebasan lahan tol yang begitu panjang selesai," kata Project Director PT Hutama Karya Persero, Sri Hastuti Hardiningsih, kepada wartawan awal pekan ini di Padang.
Disebutkan Sri Hasturi, tidak ada lagi kendala lahan dan seluruh alat pengerjaan dari HKI pun sudah suport secara penuh. Selain itu, terkait bahan material pun sejauh ini tidak ada mengalami permasalahan.
Pantauan di lapangan, pekerja terlihat sibuk bekerja sesuai topoksi masing-masing. Ada yang tengah melakukan pemadatan tanah, pengerjaan retaining wall atau penahan tanah, dan lainnya.
"Saat ini sedang dibuat retaining wall. Tujuannya untuk mencegah terjadinya longsor. Sehingga pembuatannya pun dipastikan semaksimal mungkin," sebut Sri Hasturi.
Retaini itu panjangnya masing-masing ada sekitar 200 meter dan ada juga yang 150 meter. Sehingga dapat untuk perkuatan lereng.
Dalam pengerjaan tersebut HK mengerahkan sebanyak 1.000 orang pekerja. Dimana untuk pengerjaan box perlintasan air saja, membutuhkan minimal sebanyak 20 orang pekerja.
Pembebasan lahan tol seksi Padang-Sicincin atau Padang-Kapalo Hilalang sendiri, sudah berada di angka 95,01 persen atau sebanyak 1541 bidang termasuk konsinyasi. Angka tersebut merupakan bagian yang lahan yang dibebaskan dari keseluruhan lahan sebanyak 1.622 bidang untuk tol seksi Padang-Kapalo Hilalang.
Artinya, dari total panjang keseluruhan 36,6 km, seksi Padang-Kapalo Hilalang ini sudah terbebaskan lahannya sepanjang 34,65 Km
Lahan yang belum bebas ada sebanyak 81 Bidang, diantaranya tengah dalam Proses Verifikasi Satgas A & B sekitar 5 Bidang Proses Penilaian. Kemudian, karena terbit bidang baru akibat plotting sertifikat sekitar 17 Bidang.
Berikutnya, dalam Proses Penilaian Ulang karena sudah verifikasi sebanyak 13 bidang, lalu Proses Musyawarah (Sudah Selesai Penilaian Ulang) 7 bidang. Selain itu, ada 1 bidang belum ada berkas, 3 bidang berkas belum lengkap, 22 bidang Proses Pengecekan Di BPN, dan 1 bidang Proses Penyelesaian Permasalahan Sengketa.
Lalu, 9 bidang belum ada BA Konsinyasi, 2 bidang tengah menunggu Inkracht (Perkara Tanah IKK), 7 bidang dalam proses musyawarah (Sudah selesai penilaian ulang). Meskipun begitu, sekarang pihak HK juga terus gaspool pengerjaan fisiknya.
Pintu Tol
Pembangunan fisik tol ruas Duku-Sicincin baru sepanjang 36,6 kilometer. Meski begitu disepanjang ruas itu akan ada dua pintu keluar tol (exit tol).
Pintu keluar itu natinya diperkirakan akan berada di Lubuk Alung atau tepatnya STA 19. Kemudian di Tarok City (STA 35+900).
Awalnya untuk pintu tol itu direncanakan cuma satu. Karena, Pemprov Sumbar bermohon (ke Hutama Karya). Akhirnya disetujui exit tol Lubuk Alung.
Terhitung 22 Mei 2203, pembebasan lahan yang siap untuk dikerjakan sudah mencapai 85,94 persen. Sisanya masih ada masalah administrasi yang belum selesai dan konsinyasi.
”Alhamdulillah berkat tangan dingin Wagub Sumbar dan tim percepatan, pengerjaan proyek jalan tol di tahap kedua ini sudah mencapai 37,3 persen. Mari kita lihat nanti ke dalam bahwa pengerjaan tol ini sedang berjalan maksimal,” ujar Project Director PT Hutama Karya Sri Hastuti saat kunjungan media, Senin (22/5/2023).
Padang-Sicincin ini dibangun 2 lajur dan standar kecepatan kendaraan di atas 80 km/jam. Pembangunannya termasuk 16 jembatan utama (main bridge), 2 overpass, dan 2 gerbang tol, dan 2 fasilitas rest area.
Pengerjaannya secara sederhana yakni, setelah land clearing, dilakukan timbunan, pemadatan tanah timbunan, pemadatan caping layer, lean concrete atau rabat beton setebal 10 cm, dan kemudian dilakukan beton rigid setebal 30 Cm.YL/YS
0 Comments