"Jumlah anak yang kami layani dalam pengabdian masyarakat kemarin 42 orang. Sedangkan petugas yang dilibatkan 12 orang. Terdiri dari tiga dokter spesialis anak dan 9 PPDS anak," terang Ketua IDAI Sumbar, dr. Finny Fitry Yani, Selasa (23/5).
Disebutkannya, pemeriksaan kesehatan anak berkebutuhan khusus yang dilaksanakan oleh IDI dengan melibatkan berbagai spesialisasi diantaranya spesialis anak, ortopedi, mata, THT-KL. Kemudian rehabilitasi medik dengan tujuan pemeriksaan secara komprehensif terhadap anak berkebutuhan khusus.
"Setiap organisasi profesi yang hadir melakukan pemeriksaan. Memberikan assessment dan anjuran pentalaksanaan selanjutnya," terang Finny.
Disebutkannya, pemeriksaan kesehatan bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang tidak selalu didapatkan dengan mudah oleh anak anak berkebutuhan khusus. Karena banyaknya kendala yang dihadapi untuk mendapatkan pelayanan ini.
Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 WIB dan dibuka oleh ketua IDI Sumatera Barat. Setah itu kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan yang dilakukan antropometri, penentuan status gizi anak, pemriksaan mata, telinga.
"Guru dan orang tua yang ikut mendampingi anak diberikan edukasi, tentang hasil pemeriksaan," sebut Finny.
Sementara, usai kegiatan panitia melakukan evaluasi. Hasilnya, ruangan tidak memadai untuk pemeriksaan fisik pada anak, tidak semua anak mendapat pendampingan oleh orang tua. Sementara tidak semua guru memahami dan mengetahui permasalahan kesehatan anak. Media promosi berupa leaflet dan spanduk kurang, begitu juga grafik antropometri yang tersedia masih kurang.
"Siswa yang berusia diatas 18 tahun tidak terlayani, namun tidak tersedia dokter penyakit dalam pada kegiatan," ujar Finny.
Dari evaluasi dihasilkan sejumlah rekomendasi. Seperti, grafik pertumbuhan anak lebih dilengkapi, keterlibatan organisasi profesi lain seperti spesialis penyakit dalam dalam pelaksanaan berikutnya. Mempersiapkan media promosi seperti leaflet atau spanduk dan dokumentasi. YL
0 Comments