Status Tanggap Darurat Bencana Sumbar Diperpanjang Hingga 22 Desember

Kondisi salah satu kawasan yang terdampak banjir bandang di Padang. Ist 

KITAPUNYA ID, PADANG- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) secara resmi memperpanjang masa status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi selama 14 hari ke depan, berlaku mulai hari ini hingga 22 Desember 2025.

Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dalam konferensi pers di kantornya, Senin (8/12/2025).

Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa perpanjangan ini merupakan hasil rapat koordinasi menyeluruh dan dipandang krusial mengingat belum rampungnya proses pencarian korban hilang dan pendataan kerusakan di lapangan.

“Masih ada korban hilang yang belum ditemukan, serta pendataan kerusakan dan kerugian masih terus berjalan. Oleh karena itu, masa Tanggap Darurat kita perpanjang agar penanganan dapat dilakukan secara lebih maksimal dan menyeluruh,” ujar Gubernur Mahyeldi.

Rekapitulasi Dampak Bencana: 16 Daerah Terdampak

Berdasarkan rekapitulasi data sementara per Senin, 8 Desember 2025, pukul 18.00 WIB, yang dihimpun melalui Dashboard Satu Data Bencana Sumbar, bencana hidrometeorologi telah berdampak pada 16 kabupaten/kota di Sumatera Barat.

Indikator Dampak Jumlah Total

Korban Meninggal Dunia 234 Orang

Korban Hilang 95 Orang

Korban Luka-luka 113 Orang

Pengungsi 24.049 Orang

Fokus Kritis di Kabupaten Agam

Gubernur Mahyeldi menyoroti kondisi kritis di Kabupaten Agam yang mencatat jumlah korban tertinggi.

“Korban meninggal terbanyak terdapat di Kabupaten Agam, dengan 151 orang meninggal dan 55 orang masih hilang. Kami juga mencatat bahwa sebagian masyarakat yang sempat pulang kini kembali mengungsi akibat kembali turunnya hujan dengan intensitas sedang di daerah tersebut,” jelasnya.

Selain Agam, daerah lain yang mencatat dampak signifikan terhadap korban jiwa dan hilang termasuk Kota Padang Panjang (17 meninggal, 32 hilang), Kabupaten Padang Pariaman (21 meninggal, 1 hilang), dan Kabupaten Pasaman Barat (4 meninggal, 3 hilang).

Daftar Rincian Dampak per Kabupaten/Kota

Terdapat total 16 daerah yang terdampak, dengan rincian dampak signifikan per kabupaten/kota sebagai berikut:

No. Kabupaten/Kota Terdampak (Jiwa) Mengungsi (Jiwa) Luka Hilang Meninggal Catatan

1. Kab. Agam Hampir Seluruh Wilayah 5.277 0 55 151 Korban jiwa tertinggi.

2. Kab. Pesisir Selatan 67.875 2.700 0 1 0

3. Kab. Tanah Datar 6.129 6.137 4 0 0

4. Kab. Solok 34.946 1.194 96 0 0 Luka-luka tertinggi.

5. Kab. Padang Pariaman 33.597 1.634 6 1 21

6. Kab. Pasaman Barat 59.959 4.789 1 3 4

7. Kota Padang 27.153 1.764 2 0 11

8. Kota Padang Panjang 359 0 4 32 17

9. Kota Bukittinggi 68 0 0 3 0

10. Kota Pariaman 7.662 0 0 0 0

11. Kota Solok 9.375 0 0 0 0

12. Kab. Solok Selatan 312 0 0 0 0

13. Kab. Kep. Mentawai 7.170 0 0 0 0

14. Kab. Limapuluh Kota 1.388 554 0 0 0

15. Kota Payakumbuh Terdampak Banjir 0 0 0 0

16. Kab. Pasaman Terdampak Banjir 0 0 0 0

Catatan: Tiga daerah—Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Limapuluh Kota—tercatat tanpa korban jiwa maupun luka.

Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa seluruh jajaran Pemprov Sumbar bersama pemerintah kabupaten/kota, TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan terus bekerja tanpa henti untuk memastikan keselamatan masyarakat dan percepatan pemulihan.

“Kita mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat. Semoga segala ikhtiar ini diberkahi Allah SWT dan proses pencarian serta pemulihan dapat segera tuntas,” tutup Gubernur Mahyeldi.



0 Comments