Presentasi tentang inovasi Lilaku 4 GH oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah bersama jajarannya. Ist |
PADANG-RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukitting punya inovasi dalam menyelamatkan lingkungan sekitarnya, dari limbah berbahaya yang dihasilkan rumah sakit.Inovasi itu bernama Lilaku 4 GH atau disebut dengan Limbah Layakku Menuju Green Hospital.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, memaparkan inovasi Lilaku 4 GH masuk dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB).
KIPP bertujuan untuk menilai inovasi pelayanan publik yang digagas oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD se Indonesia.
"Inovasi Lilaku 4 GH dibuat tidak hanya baik untuk lingkungan tapi juga bisa menekan biaya penanganan limbah di internal rumah sakit. Semoga inovasi Lilalu 4 GH menjadi inovasi pelayanan publik yang terbaik secara nasional,”harap Gubernur Mahyeldi di Padang, Selasa (4/7/2023).
Disebutkannya, berdasarkan surat pengumuman Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB No. B/308/PP.00.05/2023 tertanggal 16 juni 2023, telah terpilih sebanyak 99 inovasi pelayanan public terbaik sebagai finalis secara nasional. Dari 99 inovasi yang terpilih tersebut, salah satu diantaranya adalah inovasi Lilaku 4 GH yang digagas oleh RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.
Saat ini proses penilaiannya masuk ketahap presentasi dan wawancara bersama Tim Panel Independen (TPI).
"Saat wawancara saya sebagai gubernur bersama Direktur RSUD Dr. Achmad Mochtar Busril, Kepala Biro Organisasi Fitriati M dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asben Hendri telah memaparkan tentang sejarah lahirnya inovasi Lilaku 4 GH. Untuk mekanisme teknis pengoperasiannya kami telah paparkan kepada para panelis melalui zoom meeting dengan sebaik mungkin, semoga hasilnya sesuai dengan harapan kita bersama," ujar Mahyeldi.
Dalam pemaparan yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Eko Prasojo, Gubernur Mahyeldi menegaskan inovasi Lilaku 4 GH, tidak hanya ramah terhadap lingkungan tetapi juga dapat menekan biaya penanganan limbah di internal rumah sakit.
Ia menyebut, informasi dari tenaga ahli pengelolaan limbah dengan menerapkan inovasi Lilaku 4 GH tersebut, limbahnya tidak membahayakan lingkungan sekitar. Bahkan, dapat digunakan untuk memelihara ikan.
Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan, ke depan teknologi yang sama akan diterapkan secara masif pada seluruh rumah sakit dan puskesmas lainnya di Sumbar.
Ia mengaku, permintaan tersebut telah pernah ia sampaikan kepada jajarannya di Dinas Kesehatan Provinsi untuk dilakukan kajian.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Direktur RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, drg. Busril, MPH, menyampaikan bahwa inovasi Lilaku 4 GH itu merupakan bahagian dari upaya Pemprov. Sumbar menjadikan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sebagai rumah sakit ramah lingkungan.
"Kami terus berupaya untuk menjadikan RSUD Dr. Achmad Mochtar lebih ramah lingkungan, salah satu caranya melalui program Lilaku 4 GH ini," ungkap Busril.
Ia menuturkan untuk pengolahan limbah cair, pihaknya telah mengolah sesuai inovasi Lilaku 4 GH dengan menggunakan alat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sehingga aman untuk lingkungan.
Sedangkan untuk limbah padat, ia mengakui memang masih melakukan kerjasama dengan pihak ketiga.
Menurutnya, semenjak tahun 2018 s/d 2022, RSUD Dr. Achmad Mochtar telah berhasil mendaur ulang 19 ton limbah botol infus yang tidak terkontaminasi cairan tubuh. Dengan itu pihaknya berhasil menekan pengeluaran untuk pengolahan limbah infeksius sebesar 20% atau setara dengan Rp257.750.100.
Tidak hanya itu, melalui pengolahan tersebut pihaknya juga berhasil memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp20.251.270, dari penjualan hasil olahan limbah botol infus yang total beratnya mencapai 3.115,58 kg.
"Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari inovasi pengolahan limbah ini, tidak hanya penghematan tapi juga ada pendapatan di sana," pungkas Busril. YL
0 Comments