Di Padang, gempa membangunkan sejumlah warga. Namun yang lainnya mengaku tak merasakan adanya gempa yang berlangsung ba'da Subuh tersebut
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc. dalam peri rilisnya menjelaskan gempa yang mengguncang Bengkulu adalah gempa tektonik.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi pertama memiliki parameter awal dengan magnitudo M=6.9 yang kemudian diupdate menjadi Mw=6.6 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.44 LS dan 100.97 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 160 Km arah Barat Daya Bengkulu. Dengan kedalaman 24 Km," terang Rahmat.
Disebutkannya, gempa bumi kedua memiliki parameter awal dengan magnitudo M=6.8 yang kemudian diupdate menjadi Mw=6.7 dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.98 LS dan 101.22 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 117 km arah Barat Daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada kedalaman 86 km.
"Untuk jenis dan mekanisme gempa, jika memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis meknisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," terangnya.
Menurutnya, guncangan gempa dirasakan di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Kepahiang IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Bengkulu selatan, Kaur, Curup, Lebong III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu), Lubuk Linggau II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang secara nyata dalam rumah sampai terasa getaran seakan akan truk berlalu). Gempa juga dirasakan warga Padang, Painan, dan Mentawai II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Gempabumi Susulan:
Hingga hari Rabu, 19 Agustus 2020 pukul 06.40 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan ada lima aktivitas gempabumi susulan, dengan magnitude M3.4 sampai M4.9.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," pesan Rahmat. YL