RSUP M. Djamil Launching Komunitas Pendukung Penyintas Kanker Paru

Foto bersama saat dilaunchingnya Komunitas pendukung Penyintas  Kanker Paru di RSUP M.Djamil Padang. Ist
PADANG-Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ KSM Paru RSUP Dr. M Djamil Padang melaunching Komunitas PEKAPA (Pendukung Penyintas Kanker Paru).

Launching Pekapa dihadiri Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang,  Dr.dr.Dovi Djanas, Sp.OG(K), Dekan FK Unand,  Prof.Dr.dr.Afriwardi, SH, Sp.KO,MA, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, yang diwakili oleh Kepala Bidang  Pelayanan Kesehatan, dr. Fionaliza, MKM, Direktur Utama Rumah Sakit  Unand, Dr. dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B, Sp.U(K),  Kepala Departemen Pulmonologi FK Unand/Ka KSM Paru RSUP Dr.M. Djamil Padang, dr.Afriani, Sp.P(K) Onk,),  Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Departemen Pulmonologi/KSM Paru RSUP Dr.M Djamil Padang, sekaligus penggagas Komunitas PEKAPA, Dr. Sabrina Ermayanti, Sp.P(K)Onk, 

"Angka kejadian kanker paru saat ini menduduki peringkat kedua dari angka penderita penyakit kanker di dunia. 
Sementara angka kematiannya masih  tinggi dibandingkan angka kematian akibat penyakit kanker lainnya, masalah lain yang  sering ditemui terkait kanker paru ini adalah seringnya pasien datang dan berobat ditemui di fase lanjut penyakit," kata Koordinator Pengabdian Masyarakat  RS Unand, yang diwakili oleh dr Rahmat Taufik, SpB (K) Onk, didampingi Koordinator Komunitas Pendukung Penyintas Kanker Paru, Prof. Dr. Eng. Ir. Zaidir, MS, 
Kepala Departemen Pulmonologi FK Unand/Ka KSM Paru RSUP Dr.M. Djamil Padang, dr.Afriani, Sp.P(K) Onk, dalam pers rilis tertulisnya Kamis, (16/11). 

Disebutkannya, kanker paru diakibatkan beberapa factor diantaranya diagnostik yang lambat, kepedulian masyarakat yang kurang, gejala yang sering tidak disadari dan seringnya pasien datang mencari pengobatan  pada stase lanjut.

Permasalahan lain terkait kanker paru adalah pengobatan kanker paru bukan hanya tertuju kepada satu orang pasien saja, tapi juga berkaitan dengan keluarga pasien, satu komunitas pasien, satu tempat tinggal pasien dan bahkan satu tempat kerja.

"Untuk memberikan solusi dari permasalahan-permaslahan tersebut, maka perlu dibuat wadah komunitas pendukung Penyintas kanker paru atau singkatan dari  PEKAPA. Komunitas ini merupakan inovasi dari departemen paru yang sesuai juga dengan Program unggulan RS M. Djamil yang merupakan pengampu Pengobatan  Onkologi diwilayah sumatera Tengah," terangnya.

Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Unand, Prof.Dr.dr.Afriwardi, SH, Sp.KO,MA, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Komunitas PEKAPA yang digagas Oleh Departemen Paru.

" Kita ingin komunitas ini bisa terus maju dan berkembang," ujarnya. 

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga ini menyampaikan pengalamannya ketika mengantar keluarganya berobat ke RS Kanker Darmais, Jakarta,.

“Saya pernah mengantar keluarga ke RS Darmais, dan disana tampak setiap pasien penyintas kanker  sangat akrab satu dengan yang lainnya. Mereka juga tampak penuh semangat ketika bertemu dengan sesama mereka, saling sharing, berbagi pengalaman dan saling berkomunikasi mulai dari masalah kesehatan, gizi dan lain sebagainya. Kondisi itu membuat kualitas hidup mereka nampak lebih baik. Dan saat itu saya berharap komunitas serupa bisa diwujudkan, dan alhamdulillah bisa terealisasi hari ini, ujarnya

Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang,  Dr.dr.Dovi Djanas, Sp.OG(K) menyatakan dalam sebuah rumah sakit yang besar ini, untuk meningkatkan kualitas layanan. 

"Banyak yang harus kita koordinasikan dan buat secara bersama bersama, kita sangat mendukung dan mengapresiasi pembentukan Komunitas dan Launching PEKAPA pada hari  ini. Dan hari ini adalah langkah awal yang luar biasa dari kita dalam memberikan dukungan kepada mereka yang sudah berjuang melawan kanker paru.
Komunitas ini hadir untuk mengatasi kegundahan para penderita kanker paru, Mari kita menjalin ikatan yang erat, saling mendukung dan memberdayakan kekuatan social emi kemanuasian, kami mencampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi tingginya kepada Departemen Pulmonologi FK Unand/Ka KSM Paru RSUP Dr.M. Djamil Padang, dan semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam berlangsungnya acara ini, Ujarnya.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Departemen Pulmonologi/KSM Paru RSUP Dr.M Djamil Padang, sekaligus penggagas Komunitas PEKAPA, Dr. Sabrina Ermayanti, Sp.P(K)Onk, juga menyampaikan beberapa fakta dan edukasi terkait kanker paru, kanker paru sampai saat ini masih menjadi urutan kedua jumlah kasus baru kejadian kanker di dunia.

"Fakta lain di Rumah Sakit dr Mjamil hasil penelitian tahun 2020-2022 didapatkan kanker paru tercatat menjadi urutan keeempat," ujarnya.

Dibalik fakta kelam kanker paru diatas, terdapat juga harapan-harapan penanganan kanker paru yang lebih baik dalam beberapa tahun terakhir ini.

Diantaranya adalah sekitar 13, 7 % pasien kanker paru bisa bertahan hidup lebih dari 5 tahun,  yang dulunya angka tersebut dibawah 10 %.

"Untuk lebih meningkatkan pelayanan kanker paru, kita perlu penegakkan diagnosis secara lebih tepat dan cepat sehingga bisa efektif. Dan pasien mendapatkan tatalaksana yang tepat kita yakin dengan adanya PEKAPA juga akan menjadi penggerak penanganan kanker paru yang lebih baik kedepanya. PEKAPA Merupakan suatu komunitas pendukung penyintas kanker paru ( bisa melaksanakan aktivitas dan berobat). Tujuannya berbagi pengalaman, tips dan trik sebagai penyintas, menjalin pertemanan, peningkatan kualitas para penyintas kanker paru, karena itulah saya dan beberapa teman mendirikan PEKAPA ini," ujar dokter Sabrina.

Koordinator Komunitas Pendukung Penyintas Kanker Paru, Prof. Dr. Eng. Ir. Zaidir, MS, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi tingginya atas terbentuknya komunitas Pekapa.

"Kami sangat berterimakasih, walaupun launching PEKAPA baru terlaksana hari ini, tapi sebenarnya beberapa kegiatan sudah berjalan. Diantaranya komunikasi secara intens di Grup WA, kegiatan pembahasan program kerja melalui  zoom, dan penyusunan rencana rencana kerja kedepan terkait PEKAPA, semoga kegiatan yang sudah direncanakan bisa diwujudkan," pungkasnya. YL

0 Comments