KITAPUNYA.ID, PARIT MALINTANG- Tim Dosen Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) secara resmi meluncurkan Website Ensiklopedia Digital Peribahasa Minangkabau.
Peluncuran ini merupakan wujud nyata kepedulian akademisi terhadap pelestarian budaya lokal dan diselenggarakan melalui kerja sama dengan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Padang Pariaman.
Acara peluncuran berlangsung meriah di Kantor Bapelitbangda Padang Pariaman dan dihadiri oleh majelis guru serta siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se-Padang Pariaman. Acara dibuka secara resmi pada pukul 10.00 WIB, diwakili oleh staf khusus Bupati Padang Pariaman.
Menghadirkan Pepatah-Petitih untuk Generasi Muda
Ketua Tim Peneliti, Dr. Lindawati, M.Hum., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan Bapelitbangda. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian tim terhadap generasi penerus agar kebudayaan Minangkabau tidak tergerus oleh zaman.
“Hasil dari penelitian kami menghasilkan website yang di dalamnya terdapat pepatah-petitih bahasa Minangkabau lengkap dengan maknanya. Saat ini kurang lebih 300 pepatah-petitih sudah termuat, dan website ini baru rampung 20%. Kami juga membuka kesempatan bagi Bapak/Ibu yang ingin berkontribusi menulis tentang kebudayaan Minangkabau melalui platform ini,” ujar Dr. Lindawati.
Tim peneliti yang hadir turut menyertakan Dr. Satya Gayatri, M. Hum. sebagai anggota peneliti, Bahren, SS MA sebagai anggota tim, dan Giwa sebagai Tim Ahli Website dari UPI YPTK Padang.
Mendorong Muatan Lokal Keminangkabauan di Sekolah
Peluncuran website dilanjutkan dengan sesi pengenalan yang dipimpin oleh tim dosen FIB Unand. Sesi ini menarik banyak pertanyaan dari guru dan siswa, terutama mengenai penerapan muatan lokal Keminangkabauan dalam pembelajaran di sekolah Padang Pariaman.
Bahren, S.S M.A menyatakan bahwa website ini adalah langkah awal untuk menerapkan pembelajaran Keminangkabauan, khususnya bagi remaja di Padang Pariaman.
“Ini baru langkah awal. Kami nantinya bersedia menyiapkan modul pembelajaran bersama guru-guru di Padang Pariaman agar karakteristik tradisi-tradisi lokal dimasukkan ke dalam modul tersebut,” kata Bahren.
Senada, Dr. Satya Gayatri M. Hum menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan guru. Ia menegaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan 90% guru sangat menginginkan agar muatan lokal Keminangkabauan diwajibkan, didukung dengan adanya Peraturan Bupati (Perbup) yang disinergikan dengan anggota DPRD Padang Pariaman.
Pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif ini membahas arah kebijakan serta peluang sinergi antara pemerintah daerah, pendidik, dan akademisi Unand untuk penguatan pendidikan budaya Minangkabau.

0 Comments