PADANG- Layanan kesehatan di Sumatera Barat kini naik ke level nasional. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang telah meresmikan unit transplantasi ginjal, menjadikannya rumah sakit vertikal pertama di luar Jawa yang berhasil melakukan prosedur kompleks ini.
Peresmian ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga membuka akses bagi pasien gagal ginjal kronis di seluruh Sumatera.
Gubernur Sumatera Barat, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi mendalam kepada RSUP M Djamil. Ia menyebut kehadiran unit ini sangat krusial, mengingat gagal ginjal kronis merupakan masalah kesehatan serius yang menempati urutan keempat terbanyak di provinsi itu, setelah jantung, kanker, dan stroke.
“Beban pengobatan untuk penyakit ginjal mencapai Rp81 miliar,” ungkapnya. “Kehadiran unit ini akan mempercepat akses pasien untuk mendapatkan layanan bermutu, sehingga mereka tidak perlu lagi jauh-jauh ke Jakarta atau luar negeri.”
Keberhasilan RSUP M Djamil dalam melakukan 31 transplantasi ginjal sejak 2015 menjadi sorotan. Angka ini dinilai cukup tinggi, bahkan melampaui beberapa rumah sakit di Jawa.
Drg. Arianti Anaya, Ketua Dewan Pengawas RSUP M Djamil, menegaskan bahwa pencapaian ini membuktikan bahwa RSUP M Djamil mampu menjadi rujukan nasional dan membangun kepercayaan publik.
“Tujuannya agar masyarakat tidak lagi berobat ke Jawa atau luar negeri,” ujarnya.
Direktur RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas, mengumumkan pencapaian ini dengan bangga. “Hingga kini, sebanyak 31 pasien dari berbagai provinsi seperti Sumatera Barat, Riau, dan Jambi telah menjalani transplantasi ginjal di sini. Dan hasilnya sangat memuaskan, seluruh pasien masih dalam kondisi yang terus membaik,” ujar Dovy, Sabtu (20/9/2025).
Keberhasilan ini bukanlah hal instan. Dovy menjelaskan, program transplantasi ginjal telah disiapkan secara matang sejak tahun 2015. Rumah sakit ini kini memiliki tim medis khusus yang terdiri dari 10 dokter spesialis, termasuk ahli bedah dan tim pendukung lainnya, yang semuanya didukung oleh peralatan medis canggih.
Yang lebih menggembirakan, pasien tidak perlu memikirkan biaya yang besar. Seluruh layanan transplantasi ginjal di RSUP M Djamil Padang tidak dipungut biaya bagi peserta BPJS Kesehatan. Dovy juga menyarankan pendonor ginjal sebaiknya berasal dari keluarga terdekat untuk kelancaran proses.
“Kami mengimbau masyarakat yang membutuhkan transplantasi ginjal tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar negeri. Layanan terbaik dengan biaya terjangkau sudah tersedia di Padang,” ujar Dovy.
Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan dr. Azhar Jaya,menambahkan bahwa peran rumah sakit vertikal tidak hanya memberikan pelayanan, tetapi juga menjadi pusat pendidikan dan penelitian klinis. “Ilmunya jangan dikantongi sendiri. RSUP M Djamil harus menjadi pengampu dan berbagi ilmu kepada rumah sakit di provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu,” tegasnya.
Azhar Jaya menekankan pentingnya pendekatan promotif dan preventif, sesuai seruan Menteri Kesehatan. Salah satunya adalah program cek kesehatan gratis yang sudah disediakan oleh pemerintah. “Tujuan utamanya agar kita bisa memantau kesehatan masyarakat Indonesia,” katanya.
Dari data cek kesehatan gratis, ditemukan bahwa penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, kelainan gigi, dan mata banyak diderita oleh usia muda, yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal di kemudian hari. “Ini harus diwaspadai karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” tambahnya.
Ketua tim transplantasi ginjal, dr. Harnavi Harun, optimis bahwa RSUP M Djamil Padang dapat menjadi rumah sakit yang terkenal di Asia Tenggara pada tahun 2030. Optimisme ini didukung oleh komitmen manajemen yang terus berupaya menyediakan fasilitas dan layanan terbaik.
0 Comments