Suasana Lapau di salah satu sudut di kantor Gubernur Sumbar. Dok kitapunya |
Lapau piaman tempo dahulu merupakan tempat peristirahatan yang paling nyaman, damai. Apalagi lapau tersebut beratapkan daun rumbio yang menambah kesejukan tiada tara dalam kehidupan ini.
Setiap lapau lamo yang ditemui akan dipastikan ada tiga komponen bagian ruang yang tersedia disini yaitu ada palanta, ada korok, ada meja tempat hidangan makanan bagi pengunjung.
Lapau itu dipastikan tersedia ruangan tampek lalok (tempat tidur), lantai kayu, ditinggikan agak setengah meter dari permukaan lantai, letaknya disebelah bangunan lapau. Terutama lapaunya terbuat dari kayu berlantaikan tanah. Nah tempat tidur itu yang dikenal dengan Korok oleh urang piaman (Baca Korok Lapau, Budaya Piaman).
Setelah itu ada namanya palanta lapau, tempat ini berbentuk seperti kursi tempat duduk, material palanta yang bagus itu terbuat dari batang pinang, palamiaan (potongan sisa) batang kelapa yang dibuat kursi lantai berongga.
Jika kita pergi kepedalaman Piaman diyakini tidak akan ditemukan material palanta tersebut dari papan atau triplek, tapi komponen banyak dari pinang sama palamian batang kelapa tersebut.
Saat palanta dibuat, komponen material itu tidak pernah dilicinkan, dikatam, tapi nanti palanta lapau itu akan licin sendiri seperti diampaleh, dipernis karena sering diduduki oleh pengunjung.
Palanta lapau ini terkenal dengan tempat diskusi (mahota jo baku cindam) disaat duduk disana, tapi palanta lapau itu juga nyaman untuk tempat tidur.
Sewaktu korok lapau penuh dengan orang tidur maka pilihan terkahir tempat tidur adalah palanta lapau, walaupun lantai berlobang, lebar hanya 80 cm, namun bisa dijadikan tempat tidur nyaman.
Orang yang tidur di palanta merupakan orang pilihan, jika orang tersebut tidur lasak atau tidur sering membolak balikan badan maka akan bisa terjatuh kelantai lapau.
Penulis merupakan orang yang menganggap tidur dipalanta lapau lebih nyaman, dibandingkan dengan tidur dikasur hotel berbintang 5, 6, yakinlah dipastikan tidur dipalanta lebih nyaman.
Emtah apa sebabnya tidur di palanta lebih enak dari pada kasur hotel, namun seperti itu adanya, palanta lapau tempat terindah yang dirasakan oleh orang piaman beristirahat.
Sekarang tidak banyak budaya lalok di palanta dilakukan anak muda, yang banyak itu palanta lapau dijadikan tempat mahota atau bakucindam, tema sekarang memutuskan bahwa urang piaman bisa jadi Kepala Daerah Sumbar.
0 Comments