Fly Over Sitinjau Lauik Tetap Berjalan, Tanpa Jokowi

Penampakan tikungan maut Sitinjau Lauik, yang sering memakan korban jiwa. dok Okezone

PADANG-Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah memastikan proses pembangunan fly over Sitinjau Lauik tetap berlanjut, meski Presiden Joko Widodo batal meletakkan batu pertamanya pada 19 Desember 2023.

Mahyeldi mengatakan, pembangunan fly over Sitinjau Lauik akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dengan skema ini, investor yang akan membiayai pembangunan fly over tersebut. Pemerintah hanya bertugas menyediakan lahan dan melakukan pengawasan.

Menurut Mahyeldi, pembangunan fly over Sitinjau Lauik sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalur yang terkenal dengan tanjakan curam dan tikungan tajam tersebut. Data KNKT mencatat, sepanjang tahun 2022, terjadi 49 kecelakaan di jalur Sitinjau Lauik. Dari jumlah itu, 16 kecelakaan menyebabkan korban meninggal dunia.

Mahyeldi berharap, pembangunan fly over Sitinjau Lauik dapat segera terealisasi. Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalur penting yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.

Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi, saat ini, proses pembangunan fly over Sitinjau Lauik masih dalam tahap lelang persiapan di Bapenas. Dikatakannya, PT Hutama Karya (HK) lebih berpeluang memenangkan lelang tersebut.

Medi Iswandi mengatakan, melalui pendanaan KPBU, maka keinginan pembangunannya datang dari investor. Pemerintah tidak boleh menunjuk investor.

Semua studi kelayakan atau Feasibility Studies (FS) Fly Ovr Sitinjau Lauik ini menurutnya sudah disusun oleh PT Hutama Karya (HK). Bahkan FS dari HK ini sudah ditenderkan.

“Untuk menangnya lebih punya peluang HK. Prosesnya sedang dilakukan tender persiapan di Bapenas,” terangnya.

Medi juga menambahkan, terkait rencana pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini, KNTK memang merekomendasikan agar segera dibangun. Karena jalur Sitinjau Lauik ini termasuk paling berbahaya di Indonesia.

“Dengan kemiringan jalur ini tidak mampu menahan truk dengan kapasitas tonase tertentu. Karena itu pemerintah harus segerakan. Karena itu, saat Presiden RI ke Sumbar, Mahyeldi langsung menyampaikan rencana pembangunannya. Bahkan, proses sudah dari tahun 2016. Presiden langsung menelpon Menteri PUPR. Kemudian Menteri PUPR langsung keluarkan persetujuan Fly Over dibangun KPBU dengan investasi Rp2,4 triliun,” terangnya.

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo berjanji akan datang kembali ke Sumbar pada 19 Desember 2023 untuk melakukan peletakan batu pertama (groudbreaking) jembatan layang Sitinjau Lauik.

Rencana kedatangan tersebut disampaikannya langsung pada Gubernur Mahyeldi saat kunjungan ke Sumbar pada pada Rabu, 25 Oktober 2023. Saat itu, Jokowi satu mobil dengan Mahyeldi kemudian mengutarakan langsung niatnya untuk meletakan batu pertama pembangunan flya over Sitinjau Lauik.


0 Comments