Sosialisasi Pencegahan Kekerasan pada Perempuan dan Anak di Sawahlunto Disambut Antusias Masyarakat

 

Narasumber dan pengurus P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar, yang menjadi pemateri.
PADANG-Angka kekerasan dalam rumah tangga terus saja menunjukkan peningkatan.  Tim P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar pun terus melakukan sosialisasi, agar kasus kekerasan tersebut ditekan.

Pada 7 Agustus 2023, Tim P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar melakukan sosialisasi di Gedung Promosi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Sawahlunto. Sosialisasi mengusung tema "Pencegahan Kekerasan Terhadap  Perempuan dan Anak Dalam Keluarga.

Kegiatan dibuka oleh Ketua P2TP2A yang diwakili oleh Sekretaris P2TP2A, Sufnarrita Yusuf, S.ST. MM, yang sekaligus menjadi pemateri dalam sosialisasi tersebut.

Materi yang disampaikan terkait impelmentasi penanganan dan pelayanan perempuan korban kekerasan dan Tindak Pidana dan Perdagangan Orang (TPPO) di Provinsi sumataera Barat

Disebutkannya, penanganan permasalahan tindakan kekerasan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh emerintah semata akan tetapi memerlukan kerjasama semua pihak. Seperti alim ulama, tokoh adat, pasutri dan lembaya layanan sosial.

"Pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak ini sudah bisa dimulai dari pranikah dengan memberikan bimbingan kepada calon Pasutri pentingnya membangun keluarga yang harmonis," terangnya. 

Dikatakannya, generasi sekarang harus disiapkan menjadi generasi kuat dan sehat. Jauh dari kasus kekerasan, stunting dan hal lainnya yang mengancam kehidupan generasi penerus.

Masyarakat dan pihak terkait lainnya diharapkan tidak malu mengungkap kasus kekerasan di sekitar mereka. 

"Masyarakat harus menjadi pelapor dan pelopor. Jika masyarakat melihat kekerasan pada perempuan dan anak di lingkungannya, maka bisa melapor ke UPTD PPA yang ada di daerah masing-masing," imbau Sufnarrita Yusuf 

Nara sumber lainnya Ery Gusman, SH, MH, mewakili Ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang, Hj.Harneli Bahar menjelaskan trik bagi orangtua agar tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga. 

"Orangtua harus menjadi orang pertama yang menerapkan anti kekerasan dalam keluarga. Ibu adalah madrasah pertama dalam sebuah keluarga, karena itu perempuan dan anak harus dilindungi. Jika banyak perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan maka Indonesia Emas tahun 2045 akan sulit dilewati," terangnya.

Disebutkannya, jika seorang ibu harus punya bekal agama dan pendidikan yang kuat, maka insyaallah anak-anaknya akan menjadi anak yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dalam kegiatan yang berlangsung satu hari tersebut dilakukan sesi tanya jawab bersama peserta yang terdiri dari pasangan suami istri, petugas P2TP2A, LKAAM, MUI, bundo kanduang dan lainnya.

Sementara Tim P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang, Sumbar yang turun ke Sawahlunto adalah Dra. Asri Suherti, Mutmar Yenny Daimis, S.Ag, Otri Ramayani Dwip, Okta Fera, S.Si., Apt dan Dra. Daslina. YL

0 Comments