Begini Cara Pemprov Sumbar Selamatkan Kondisi Perairan Danau Maninjau

Kepala Dinas Kalautan dan Perikanan Sumbar, Reti Wafda, saat menebar bibit ikan tawes di Linggai Nagari Duo Koto Kecamatan Tanjung Raya, Jum'at
AGAM-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar kembali melakukan perbaikan kondisi Danau Maninjau, Agam.

Salah satu caranya dengan menebar ikan tawes untuk menormalisasi kondisi air yang menghijau. Pelepasan bibit ikan tawes tersebut diharapkan mampu menjadi menetralisir air dengan memakan plankton yang ada di Danau Maninjau.

“Restoking ikan tawes dinilai mampu memakan plankton sisa makanan ikan. Karena banyaknya planton di Danau Maninjau, kita lakukan restoking,”sebut Kepala Dinas Kalautan dan Perikanan Sumbar, Reti Wafda, usai menebar bibit ikan tawes di Linggai Nagari Duo Koto Kecamatan Tanjung Raya, Jum'at (26/5). 

Dikatakannya, penebaran bibit ikan tawes tersebut juga bagian dari penyelamatan biota di Danau Maninjau. Pada saat ini terlihat Danau Maninjau itu sangat banyak planktonnya.

“Bisa kita lihat dari air yang hijau, untuk itu karena ikan tawes bisa memakan sisa-sisa makan dan plankton,”ujarnya lagi.

Menurutnya, saat ini kondisi air Danau Maninjau sangat banyak plantonnya. Apalagi banyaknya sisa makanan ikan dari Keramba Jala Apung (KJA). Selain itu juga banyaknya urea yang masuk ke danau Mainanjau.

Menariknya, bibit ikan tawes tersebut merupakan hasil pengembangan di Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) DKP Sumbar. Selain untuk memulihkan kualitas air penebaran benih ikan ini juga dapat meningkatkan kembali populasi ikan di Danau Maninjau.

Dengan restoking tersebut selain dapat menjaga kualitas air, juga dapat menjaga kelestarian sumberdaya ikan bagi generasi yang akan datang. Menambah keanekaragaman sumberdaya ikan di Danau Maninjau. Mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat, termasuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sementara itu, Sekdakab Agam Edi Busti mengatakan Pemerintah Agam mencoba melakukan pemulihan Danau Maninjau. Untuk melakukan penngurangan padatnya KJA. Terutama pada KJA yang tidak termanfaatkan oleh petani.

“Direncakan pada tahun ini (pengurangan). Kita tidak mematikan ekonomi petani, tapi menata KJA tersebut,”sebut Edi Busti.

Diketahui sebelumnya, jumlah KJA di Danau Maninjau makin lama makin melonjak. Data Dinas Kelautan Perikanan Sumbar mencatat setidak sudah mencapai 23 ribu KJA di Danau Maninjau. Jumalah itu naik dari 17 pada 2020.

Hanya saja dari jumlah itu, tidak semuanya yang berfungsi dan dimanfaatkan oleh petani. Sekitar 30-40 persennya tidak termanfaatkan lagi oleh petani.

Turut hadir dalam penebaran bibit ikan tawes tersebut Kadis Perikanan Agam Rosva Deswira, Sekretaris Dinas Perhubungan Agam Apriwandi, Kadis Lingkungan Hidup Arief Restu, Kadis Parpora Syatria, Walinagari Duo Koto Joni Syafri dan Walinagari Bayur Hadi Fajrin, dan sejumlah pejabat OPD terkait lainnya di Kabupaten Agam.MR/YS

0 Comments