Tujuh Kelompok Usaha Bersama di Padang Terima Bantuan Mesin Tempel

Penyerah mesin tempel kepada KUBE Kota Padang dari Anggota DPRD Sumbar. Ist

PADANG - Tujuh Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan di Kota Padang mendapat bantuan mesin tempel dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar. Mesin tempel dengan kapasitas 15 PK dan 40 PK itu bersumber dari dana alokasi pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Sumbar, Maigus Nasir.

Para nelayan penerima bantuan itu terlihat tersenyum bahagia karena impian mereka terwujud. Mesin tempel dengan kapasitas besar otomatis memberi kesempatan pada mereka untuk mencari ikan jauh ke tengah laut dengan potensi ikan yang didapat juga lebih banyak.

Asisten III Administrasi Umum Setdaprov Sumbar, Andri Yulika saat menyerahkan bantuan, Kamis (24/11/2022) di ruang rapat Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar menyebutkan, potensi kelautan di Sumbar itu sangat besar dan sampai saat ini potensi laut tersebut belum tergarap maksimal. Oleh sebab itu, pembangunan sektor kelautan menjadi program unggulan tahun 2021-2026.

Bantuan yang diberikan ini, lanjutnya, diharapkan dapat digunakannya nelayan untuk meningkatkan pendapatannya. Sebab, nelayan tidak selalu bisa melaut karena sangat tergantung pada cuaca. Seperti saat ini musim penghujan dan angin kencang, otomatis nelayan tidak bisa melaut

“Banyak kelompok nelayan yang mengajukan permintaan bantuan, tetapi tidak semua bisa dipenuhi karena selain anggaran yang terbatas, juga ada berbagai persyaratan yang kadang tidak bisa dipenuhi nelayan. Jadi penerima bantuan hari ini hendaknya dapat memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan yang diterima,” katanya.

Sedangkan Anggota DPRD Sumbar, Maigus Nasir mengatakan, pihaknya fokus menyalurkan dana Pokirnya sebagai anggota DPRD Sumbar untuk kelompok masyarakat tidak mampu, seperti nelayan. Namun tidak melulu niatnya itu bisa diwujudkan, karena ada kelompok masyarakat yang ingin dibantunya tetapi memiliki perilaku yang tidak bagus.

“Ada kelompok nelayan yang tidak bisa saya bantu karena ternyata dia terkena blacklist oleh diinas terkait. Padahal mereka layak dibantu. Dalam hal ini, dia tidak amanah, bantuan yang diberikan entah ke mana raibnya,” terang Maigus.

Untuk itu bantuan yang diberikan hendaknya digunakan untuk mencari nafkah ke laut dan juga dipelihara dengan baik. Penerima bantuan harus berbagi tugas untuk memeliharanya.

Maigus juga meminta agar nelayan meningkatkan kemampuannya. Dalam sebuah kelompok nelayan, hendaknya ada anak muda sehingga berbagai inovasi dan penggunaan teknologi dapat diterapkan. Salah satunya penanganan pasca panen. Ikan yang didapat dalam jumlah yang banyak mestinya dapat diolah sehingga menambah pendapatan keluarga.

“Kita berharap, nanti akan muncul nelayan millennial, mereka yang memiliki pendidikan yang memadai mendampingi para nelayan yang sudah senior,” ujar Maigus sambil menyapa Febi, salah satu anggota kelompok nelayan usia muda yang hadir.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Desniarti mengatakan, setiap tahun pihaknya menyalurkan berbagai bantuan untuk nelayan di Sumbar, seperti jaring, fishbox, mesin tempel dan lainnya sesuai kebutuhannya.

“Saat ini, bantuan yang diserahkan bagi 7 kelompok nelayan Kota Padang terdiri dari 15 unit mesin tempel kapasitas 15 PK dan 1 unit mesin tempel kapasitas 40 PK,“ katanya. DV

0 Comments