PIN PAPDI ke-19, Update Ilmu Terbaru, Ratusan Dokter Bakal Hadir di Padang

Jajaran panitia PIN PAPDI ke-19, foto bersama usai memberikan keterangan pers. Yuke


PADANG-Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) kembali menggelar Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) setelah sempat terhenti karena wabah Covid-19. PIN yang akan berlangsung pada 11 hingga 13 November 2022 itu menghadirkan ratusan narasumber bertaraf nasional hingga internasional. 

Ketua PAPDI Cabang Sumbar, dr. Akmal Mufriady Hanif Sp PD KKV. Mars FINASIM, mengatakan tahun ini Sumbar ditunjukkan sebagai tuan rumah PIN PAPDI ke 19 tahun 2022.

Dalam pertemuan ilmiah nasional itu menghadirkan peserta ribuan orang dari seluruh penjuru tanah air. Mereka terdiri dari anggota PAPDI di berbagai provinsi, dokter spesialis bidang lain hingga dokter umum. 

"Hingga saat ini sudah lebih dari 800 peserta yang mendaftar untuk kegiatan PIN PAPDI. Sebanyak 500 orang hadir secara offline dan 300 orang online. Target peserta lebih dari 1000 orang," terang Akmal, dalam keterangan persnya Kamis (3/11) di ruangan pertemuan Gedung Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil Padang.

Disebutkannya, Pertemuan Ilmiah Nasional PAPDI diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di berbagai kota provinsi di Indonesia. Tujuannya untuk pemerataan dan update ilmu di bidang penyakit dalam, khususnya bagi anggota yang tersebar di 39 Cabang PAPDI dari Sabang sampai Merauke dan para praktisi medis lain seperti dokter umum atau spesialisasi lain.

"Misi yang dibawa PIN PAPDI adalah untuk membantu Dokter Spesialis Penyakit Dalam diseluruh Indonesia dalam meningkatkan kompetensinya. Tema yang diambil pada tahun ini adalah Update in Diagnostic Procedure and Treatment in Internal Medicine: Towards Evidence Based Competency," ulasnya.

Kepala Departemen Penyakit Dalam RSUP M. Djamil Padang, Dr. dr. Najirman Sp PD-KR FINASIM, menjelaskan PIN PAPDI ke-19 itu akan dilaksanakan 50 workshop kering dan 3 workshop basah. 

"Di sesi Workshop kering peserta nanti akan mendapat pemaparan materi semata dari narasumber. Pelaksanaanya di hotel. Sedangkan workshop basah, peserta yang khususnya para dokter akan melakukan praktik dengan melibatkan pasien," terang Najirman.

Dijelaskannya, pelaksanaan workshop basah harus diselenggarakan di RS tempat narasumber berpraktik. 

"Saya surat izin praktiknya ada di RSUP M. Djamil, makanya workshop basah tersebut diselengarakan di M. Djamil," terangnya. 

Disebutkannya, workshop kering bisa disaksikan kembali oleh peserta pada link yang akan disediakan panitia, dalam kurun waktu selama satu bulan ke depan. Sedangkan workshop basah tak bisa ditayang ulang karena melibatkan pasien dalam praktik yang dilakukan peserta PIN yang didampingi dokter, sebagai narasumber.

Ketua Pantia PIN PAPDI Sumbar, Dr. dr.  Raveinal Sp PD-KAI FINASIM, menjelaskan PIN akan dilakukan secara hybrid. Bisa offline dan online. 

"Acara ini akan dilaksanakan dalam bentuk simposium, kuliah umum, workshop, Scientific Competition of Internal Medicine (SCIM). Kemudian bakal ada stan pameran berbagai perusahaan farmasi dan alat kesehatan," katanya.

Menurut Raveinal, kegiatan Workshop menjadi fokus utama dalam setiap kegiatan PIN, agar para Dokter Spesialis Penyakit Dalam mampu melakukan tata laksana komprehensif pada pasien dan kasus-kasus yang berkembang di wilayahnya masing-masing.

Turut hadir Seksi Akomodasi dan Transportasi, dr Taufik Rizkian Asir Sp PD KKV FINASIM, Seksi Humas, dr Deka Viotra Sp PD KGH FINASIM dan Seksi Perlengkapan, Dr dr Saptino Miro Sp PD-KGEH FINASIM. YL









 


0 Comments