Arteria Dahlan Politisi PDIP Silaturrahmi dengan Walikota Solok

Anggota DPR RI Arteria Dahlan bersama ibunda Wasniar Wahab

SOLOK- Anggota DPR RI Arteria Dahlan bersama ibunda Wasniar Wahab bersilahturahmi dengan Walikota Solok Zul Elfian Umar bertempat di Resto D’relation, Kota Solok, Sabtu(5/2).


Turut hadir mendampingi Walikota, Kapolres Solok Kota, AKBP Ferry Suwandi, Dandim0309 Letkol Hendrik, Kejari Feni Nila Sari, Asisten 1 Jefrizal, Asisten 2 Nova Elvino, Kabag Protokol Pemko Solok Nurzal Gustim, Direktur PDAM Rabiuliski.


Kabag Protokol Nurzal Gustim menyampaikan silahturahmi legislator yang memiliki darah Minang ini sebagai bentuk penghormatan yang diberikan Arteria atas kunjungan silahturahmi Wali Kota Solok beberapa waktu lalu di Senayan. Pantauan media, silahturahmi yang dirangkai dengan acara makan siang berlansung penuh kehangatan.


Arteria Dahlan (lahir 7 Juli 1975) adalah seorang pengacara dan politisi Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).[1][2] Saat ini, ia menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024 mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VI.


Arteria mulai duduk di DPR RI pada 23 Maret 2015. Ia menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Djarot Saiful Hidayat yang ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.


Kehidupan Awal


Orang tua Arteria merupakan perantau Minang asal Kukuban, Maninjau, Sumatra Barat. Ayahnya bernama Zaini Dahlan dan ibunya bernama Wasniar. Mereka merantau ke Jakarta pada era 1950-an dan bekerja sebagai guru.


Menurut pengakuan Arteria, ia "berasal dari keluarga Masyumi". Kakek Arteria dari pihak ayah bernama Ahmad Dahlan dan istrinya bernama Dahniar Yahya. Dahniar adalah tokoh Masyumi di Maninjau yang pernah ditahan pada masa pemerintahan Soekarno karena terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).


Adapun kakek Arteria dari pihak ibu bernama Wahab Syarif dan istrinya bernama Lamsiar. Wahab adalah seorang pedagang tekstil di Tanah Abang, yang rumahnya kerap menjadi tempat transit perantau Minang.


Arteria mengaku ayahnya pernah masuk Akademi Kepolisian, tetapi pada tes terakhir ditolak karena "terindikasi Masyumi dan PRRI".


Kontroversi


Pada Oktober 2019, Arteri menuai kontroversi terkait sikapnya saat beradu argumen dengan ekonom senior Emil Salim. Ia memotong Emil ketika berbicara, lalu berdiri menunjuk-nunjuk Emil dan menuding pemikirannya sesat. Meski menuai banyak kecaman, ia menyebut sikapnya bentuk perjuangan ideologi dan menolak meminta maaf kepada Emil.


Sebelumnya, pada 28 Maret 2018, Arteria pernah melontarkan makian kepada Kementerian Agama dengan kata bangsat dalam rapat kerja Komisi III DPR. Sehari kemudian, ia meminta maaf atas ucapannya.


Pada 17 Januari 2022, Arteria mempersoalkan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Asep Nana Mulyana yang berbicara dengan bahasa Sunda saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung. Hal ini menuai polemik di kalangan masyarakat beretnis Sunda, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memintanya meminta maaf. 


Ia sempat menolak meminta maaf pada 19 Januari 2022 karena menilai tidak ada yang salah dengan pernyataannya. Bahkan, ia sempat mengaitkan hal ini dengan isu adanya unsur kekaisaran fiktif Sunda Empire dalam institusi kejaksaan, sehingga salah satu petinggi Sunda Empire Rangga Sasana sempat berencana melabraknya di Gedung DPR RI meskipun akhirnya batal. Arteria akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Sunda dan Jawa Barat pada 20 Januari 2022. KY/wikipedia

0 Comments