Jalani Swab, 10 Keluarga Penunggu Pasien di RSUP M. DJamil Padang Positif Covid-19

 

Dirut RSUP M. Djamil Padang, Dr. Yusirwan Yusuf

PADANG-Kebijakan baru RSUP M. Djamil, menswab penunggu pasien, agar tak menularkan virus Covid-19 pada pasien terbukti sudah. Buktinya dari 200 penunggu pasien yang diperiksa, 10 orang diantaranya positif Covid-19.


"Penunggu pasien yang positif itu statusnya OTG. Ini yang kami takutkan," kata Direktur Utama RSUP M. DJamil Padang, Yusirwan Yusuf, kepada wartawan Selasa (4/5).


Disebutkannya, setelah diswab penunggu pasien langsung diisolasi sementara. Ketika hasil swab keluar dan diketahui positif mereka langsung dibawa ke daerah masing-masing. Mereka dibawa menggunakan ambulan lengkap dengan petugas berbaju hazmat yang sudah disiapkan dinas kesehatan setempat.


"Pasien OTG yang positif tidak dipulangkan pada keluarganya tapi diisolasi di lokasi yang sudah disediakan pemerintah daerah asal penunggu pasien," sebut Yusirwan.


Kemudian katanya, pihak dinas kesehatan setempat akan melakukan tracing pada keluarga terdekat yang pernah kontak langsung dengan penunggu pasien tersebut. Untuk pasien yang ditunggui penunggu juga sudah diswab dan hasilnya negatif.


"Jadi, pasien yang dirawat di M. Djamil sudah melewati beberapa tahapan. Setelah status mereka jelas barulah dirawat inap, sesuai kondisi penyakit masing-masing. Lalu muncul kekuatiran kami pada penunggu pasien yang selalu keluar masuk ruangan dengan leluasa, hingga akhirnya muncul ide untuk menswab penunggu pasien, sebagai antisipai penularan Covid-19 pada pasien yang sudah melewati screening," terang Yusirwan.


Di sisi lain, terhitung Senin (3/5) RSUP M Djamil Padang tidak lagi memperbolehkan kunjungan pasien. Pengetatan itu bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan RSUP M Djamil.


"Ini peraturan yang kita buat. Silakan pasien dan keluarga mematuhinya," kata Yusirwan.


Selain melakukan swab pada penunggu pasien, M. Djamil juga melakukan pengetatan untuk pengunjung. Hal itu terlihat di Instalasi Gawat Darurat dan poli rawat jalan.


"Tingkat kunjungan kami perketat, dengan melakukan screening dan di IGD juga diberlakukan hanya satu orang yang boleh masuk," jelas Yusirwan.


Sementara, pada kesempatan itu Yusirwan mengatakan stok untuk oksigen di rumah sakit yang dia pimpin hingga kini masih cukup. Jika pun kurang akan ditambah oleh pihak ketiga. YL/YS

0 Comments