Sembilan Daerah di Sumbar Masuk Kategori Risiko Rendah Penyebaran Covid-19

Ilustrasi


PADANG-Sembilan daerah kini masuk kategori dengan risiko rendah terhadap penyebaran virus Covid-19. Padang ibukota provinsi Sumbar, satu dari daerah dengan zona kuning tersebut. 


Penetapan sembilan daerah zona kuning itu berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-42 pandemi covid-19 di Sumatera Barat oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat.


Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan, ke sembilan daerah itu yakni Dharmasraya (skor 2,58), Bukittinggi (skor 2,55), Payakumbuah (skor 2,48), Kota Pariaman (skor 2,46), Padang (skor 2,44), Mentawai (skor 2,43), Pasaman (skor 2,43), Sawahlunto (skor 2,42) dan Pasaman Barat (skor 2,42).


"Melihat skor itu, pada minggu ke 41 pandemi covid-19 di Sumbar, Padang telah memasuki zona kuning. Ini merupakan kemajuan, setelah sebelumnya Padang selama lebih dari 6 bulan menjadi daerah yang berzonasi oranye dan bahkan pernah berada pada zona merah beberapa pekan. Hal ini menunjukkan pengelolaan pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Padang telah berada pada jalur yang benar dan penangannya tepat sasaran," kata Jasman, Minggu, (27/12).


Sijunjuang dan Payakumbuah mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengatasi penyebaran covid-19 di minggu ke-40 pandemi. Sementara Mentawai masih mempertahankan sebagai satu-satunya daerah yang belum ada kasus kematian di daerahnya.


Selain itu, ada 10 daerah masuk zuna oranye (risiko sedang) yakni Tanah Data (skor 2,39), Kota Solok (skor 2,34), Agam (skor 2,30), 50 Kota (skor 2,28), Pesisir Selatan (skor 2,27), Padang Pariaman (skor 2,25), Kabupaten Solok (skor 2,24), Padang Panjang (skor 2,17), Sijunjuang (skor 2,13), Solok Selatan (skor 2,09).


Paling rendah skornya itu adalah Solok Selatan. Padahal sebelumnya Solok Selatan selalu berada pada posisi terbaik (skor tertinggi) dalam penanganan covid-19 di Sumatera Barat. Sebaiknya Solok Selatan kembali melakukan test PCR secara masif kepada semua stakeholder kemasyarakatan.


“Kita harapkan semua kabupaten dan kota lebih mengintesifkan pemeriksaan sample kepada warganya yang bertujuan agar penyebaran dan penangananan covid-19 dapat lebih baik lagi,” kata Jasman


Berdasarkan data tersebut, pada minggu ke-40 pandemi covid-19 di Sumatera Barat, tidak ada daerah dengan zonasi merah dan hijau. (YL)

0 Comments