Warga Medan Nyaris Hanyut Bersama Mobilnya, Saat Melintasi Banjir Di Nagari Taram


Seorang warga tengah melintasi genangan banjir yang masih menggenang di sejumlah titik di Kecamatan Harau, Minggu(6/9/20) DC

Kabupaten 50 Kota - Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota kemarin, Sabtu(5/09/20) pada Minggu pagi,  sudah berangsur surut. Meski demikian,  masih ada beberapa titik genangan air di daerah terdampak. Di Jorong Subarang, Nagari  Taram,Kecamatan Harau titik genangan masih terdapat di ruas jalan alternatif penghubung Kecamatan Harau dengan Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Ketinggian air masih sekitar satu meter di jalanan meski di  beberapa rumah warga sudah surut. Warga pun saat ini mulai membersihkan sisa lumpur yang di bawa banjir. Aktivitas ini dilakukan karena meski masih sedikit tergenang, sisa lumpur dengan mudah dibersihkan. Anak-anak  pun terlihat ceria bermandikan air banjir meski berbahaya untuk  kesehatan. Salah seorang warga, Haji Tando mengungkapkan banjir ini terjadi sejak Sabtu pagi setelah hujan deras yang turun seharian. Area persawahan miliknya gagal  panen. "Sawah saya 2 hektar rencananya akan di panen minggu depan, tapi sekarang terendam dan gagal  panen", Ujarnya.
Warga Medan yang nyaris hanyut saat melintasi banjir di Nagari Taram, Kecamatan Harau


Lain lagi kisah salah seorang pengemudi yang kebetulan melintas di kawasan ini. Refmantoro, warga kota Medan berniat menuju Kota Bengkulu saat melintasi jalur ini hanya di pandu aplikasi penunjuk arah dari telepon genggamnya. Ia mengaku sangat "buta" jalan karena berdasarkan aplikasi GPS tersebut, ia diarahkan ke kawasan ini. Sabtu  malam, mobil  yang dikendarainya sempat terseret arus banjir meski berhasil di evakuasi warga setempat ketempat yang lebih aman. "Saya melompat keluar dan ternyata air sudah setinggi perut saya, saya  minta tolong dan dengan cepat warga datang sekaligus membantu mendorong mobil yang sudah dalam keadaan mati ke tempat aman", kisah pria 60 tahun tersebut.

Saat ini kondisi mobilnya sedang dilakukan upaya perbaikan secara darurat dengan mengganti oli. Karena bagian dalam mesin sudah kemasukan air yang dikhawatirkan terjadi "Water Jaming", sekaligus mengeringkan sisa air yang masih mengendap disela sela bagian mobil. "Mudah-mudahan baik saja",  Harap warga Medan ini.



Upaya perbaikan mobil yang sempat terendam banjir mengalami "water jaming" di Nagari Taram

Menurut Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten 50 Kota, Joni Amir saat ini secara keseluruhan banjir sudah surut meski masih ada beberapa titik terdapat genangan setinggi settengah meter. Pihaknya sudah  mendirikan tenda darurat di beberapa titik guna mengantisipasi jika banjir susulan yang masih berpotensi terjadi,  mengingat berdasarkan peringatan dini cuaca BMKG hujan dengan intensitas cukup  tinggi akan terjadi.

"Ada tiga kecamatan terdampak banjir tahunan ini. kecamatan Harau,  Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Kecamatan Akabiluru. Ada beberapa kepala keluarga yang mengungsi namun saat ini sudah kembali ke rumah masing masing", Jelasnya.

Ia juga mengimbau agar warga Kabupaten 50 Kota yang berada di Bantaran Sungai, untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya karena curah hujan cukup tinggi dan segera mengevakuasi diri jika kondisi mengkhawatirkan, untuk selanjutnya di tindak lanjuti. (DC)