Sejak Satu Bulan Terakhir, Sejumlah Daerah di Sumbar tak Lagi Kirim Sampel PCR

PADANG-Angka positf Covid-19 terus melesat tajam sejak beberapa pekan terakhir. Di satu sisi  tiga daerah di Sumbar, dalam sebulan terakhir tak lagi mengirim sampel PCR ke labor FK Unand.

Berdasarkan data yang didapat tiga daerah itu, Mentawai, Solsel dan Pasaman.  Padahal ketiga daerah itu sudah disurati pempro Sumbar, namun tak dihiraukan.

Juru Bicara Gugus Kendali Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, mengatakan dari data yang ada, ketiga daerah itu memang sudah tak mengirim sample PCR daerahnya.

"Jika pun ada, sangat sedikit, pastinya, saya cek dulu ya," kata Jasman, Senin (24/8)

Disebutkannya, evaluasi testing rate mingguan sesuai target WHO 1/ 1000 × jumlah penduduk perminggu. Pasaman target per minggu 284, capaian 9, Solok Selatan target per minggu 174, capaian 2 dan Mentawai target per minggu 94, capaian 22.

Secara proporsi test, hampir semua belum mencapai target yg ditetapkan WHO. Namun jika dibandingkan dengan nasional, capaian proporsi test sumbar telah diatas angka rata-rata nasional.

Kalau dilihat tabel proporsi test, ternyata masih banyak daerah yang belum mengirimkan sample spesimen masyarakatnya ke labor untuk diperiksa.

Malah ada daerah yang enggan untuk dilakukan test PCR kepada masyarakatnya. Didapat informasi dari surveilans, bahwa tugas mereka telah selesai di daerah tersebut, karena memang tidak ada lagi melakukan tracking dan traching kepada masyarakat.

Ada indikasi bahwa ada daerah tertentu sengaja berbuat seperti itu, agar status daerah mereka tetap hijau. Agar seolah-olah daerah mereka baik-baik saja, kemudian dinilai hebat.

"Kalau kondisi seperti itu tetap dipertahankan, ini sama halnya dengan menaruh bom, yang menunggu waktu untuk meledak," sebut Jasman.

Kalau dihitung sesuai target WHO, Sumbar telah melebihi target yaitu 8.955 testing. Sementara target sebenarnya hanya 5.499 dari 1/1000 x jumlah penduduk Sumbar per minggu

Namun kalau dihitung per daerah, masih banyak daerah yg belum mencapai target. Kelebihan kuota target testing rate tersebut ditutupi oleh daerah yang secara masif melakukan test swab kepada masyarakatnya.

Secara proporsi test, hampir semua belum mencapai target yg ditetapkan WHO. Namun jika dibandingkan dengan nasional, capaian proporsi test Sumbar telah diatas angka rata-rata nasional.

Dari data yang diperoleh, terakhir terhitung 23 Agustus 2020, Pasaman dan Solsel masih nol kasus terkonfirmasi positif. Sementara Mentawai terkonfirmasi satu orang.

Sementara persentase poporsi test Pasaman hanya 0,71 dari jumlah penduduk atau hanya 2.012 sampel, Mentawai hanya 1,94 persen atau total sampel 1.818 sampel, begitu juga dengan Solok Selatan, hanya 1,45 total 2.514 sampel.

Hingg Minggu, 23 Agustus 2020, hasil pemeriksaan sample spesimen yang dikirim penanggung jawabnya Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc sebanyak 1.652 sample (Lab Fakultas Kedokteran UNAND 1.638 spesimen dan Lab Veterenir Baso Agam 14 spesimen),

Ditemukan sementara 74 sample terkonfirmasi positif dengan rincian, Kota Padang 25 orang, Kabupaten Solok 1 orang, Kota Solok 2 orang, Kab. Padang Pariaman 11 orang, Tanah Datar 13 orang, Kabupaten 50 Kota 2 orang, Kota Sawahlunto 8 orang, Kota Padang Panjang 3 orang dan Kota Payokumbuah 9 orang. Sementara yang dinyatakan sembuh sebanyak 37 orang.

"Sebagai informasi, bahwa berdasarkan data traching dan tracking, hampir semua yang terkonfirmasi positif mempunyai riwayat datang dari luar sumbar. Untuk itu diharapkan kesadaran masyarakat untuk secara sadar mematuhi semua protokol kesehatan yang telah disampaikan,"pungkas Jasman.YC