Rumah Sakit dan Ketidak Jujuran" Pasien, UGD Ditutup



BATUSANGKAR- Disinyalir karena keluarga pasien tidak terbuka memberikan informasi, pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Hanafiah Batusangkar terpaksa ditutup sementara. Penutupan dilakukan mulai 13 Agustus hingga beberapa hari ke depan.

Langkah ini di ambil oleh manajemen rumah sakit tersebut, guna memiminalisir kemungkinan peyebaran Cvovid -19 di area itu.

Kejadian ini berawal dari adanya pasien yang di rawat inap pada minggu lalu pada  4 Agustus . Pasien mengalami gejala sesak nafas dan demam. Kemudian dibawa ke UGD. Setelah dilakukan penanganan petugas dan pengambilan swab. Kemudian pasien di rawat diruang VIP selama 3 hari, sambil menunggu hasil labor keluar beberapa hari kemudian.

Tidak ada yang mencurigakan selama pasien dirawat di  ruang tersebut. Suasana berubah setelah hasil lab menunjukkan hasil konfirmasi positif Covid-19. Akhirnya pasien dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mukhtar Bukittinggi, sebagai salah satu rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Sebelumnya keluarga pasien tidak menjelaskan pasien pernah kontak dengan orang banyak yang diduga terkonfirmasi positif. Petugas medis hanya melakukan pelayanan seperti biasa meski tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Direktur RSUD Hanafiah, dr. Afrizal Hasan, mengatakan merasa kecolongan dengan adanya temuan kasus tersebut. Sebagai konsekuensinya, pelayanan UGD terpaksa ditutup hingga hasil  swab masal keluar.

"Jika ada beberapa petugas yang positif Covid-19, maka petugas akan diisolasi. Jam dinas dibagi dengan petugas lain. Namun jika banyak petugas yang terkonfirmasi kami  akan menutup seluruh pelayanan rumah sakit untuk sementara waktu", Ujar Afrizal.

Sementara, untuk pelayanan Poliklinik RSUD, saat ini  masih normal. "Namun jika ternyata terkonfirmasi lebih dari  separuh petugas yang di swab, Poliklinik juga  akan  di tutup",  tambah Dirut RSUD Hanafiah.

Saat ini, kondisi UGD sepi, nyaris tidak ada aktifitas berarti selain beberapa petugas administrasi di bagian MR. Tempat pelayanan pertama di rumah sakit  tersebut, tertata dengan rapi dan kosong.

Ke depan Afrizal meminta masyarakat yang berobat ke RSUD Hanafiah bersikap terbuka kepada petugas medis,  guna memudahkan petugas dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan protap yang ada. Sehingga kejadian serupa tak terulang kembali.

Atas kejadian tersebut  65 tenaga medis dan 47 pasien beserta keluarganya yang kontak dengan pasien di ruang inap VIP,  harus menjalani swab massal pada 12 Agustus kemarin. (DC)