![]() |
Suasana siswa yang belajar menggunakan tablet. Ist |
PADANG- Inovasi dalam dunia pendidikan Islam di Sumatera Barat kian berkembang. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang mengambil langkah progresif dengan mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Quranic Scientia.
Madrasah ini bukan hanya sekadar lembaga pendidikan biasa, melainkan laboratorium madrasah digital pertama di Sumatera Barat yang berlokasi di Kampus II Lubuk Lintah, Padang.
Pada Rabu (24/9/2025), Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, bersama Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Yasmadi, melakukan kunjungan langsung untuk melihat proses belajar mengajar di madrasah ini. Edison mengaku takjub dengan implementasi digital yang menyeluruh. "Semua proses belajar mengajar di madrasah ini berbasis digital. Bukan hanya guru, murid, bahkan orang tua bisa mengawasi anak-anaknya secara digital," ungkapnya.
Edison berharap kehadiran madrasah ini dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan Islam dan karakter di Sumatera Barat, serta menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi besar bagi daerah dan nasional.
Kepala Madrasah, Doni Hanapi, menjelaskan bahwa MTs ini didirikan sebagai madrasah percontohan. Keunikan utamanya adalah seluruh aktivitas, mulai dari siswa masuk hingga pulang, sepenuhnya berbasis digital. Setiap siswa difasilitasi dengan tablet, dan guru dilengkapi dengan smart board. "Jadi anak-anak bisa menggunakan media yang luar biasa sesuai dengan kekinian," jelas Doni.
Selain mengintegrasikan teknologi, MTs Quranic Scientia juga memiliki beberapa program unggulan (excellent) yang bertujuan menciptakan lulusan berdaya saing tinggi:
Program Tahfiz: Madrasah menargetkan setiap siswa lulus dengan hafalan Al-Qur'an minimal 5 juz. Target ini disepakati dengan orang tua sejak awal pendaftaran untuk membantu siswa masuk sekolah unggulan di tingkat SLTA melalui jalur prestasi.
Pramuka: Kegiatan pramuka digenjot untuk melatih jiwa kepemimpinan dan ketangguhan fisik siswa.
Seni dan Sains: Untuk program sains, madrasah berkolaborasi langsung dengan Fakultas Saintek UIN Imam Bonjol Padang. Hal ini memastikan siswa mendapatkan pengalaman dan pembelajaran praktis.
Dekan Fakultas Tarbiyah, Yasmadi, menambahkan bahwa tujuan utama dari madrasah ini adalah membentuk pribadi yang tangguh secara akhlak dan melek teknologi. "Kalau tidak melek teknologi, kita akan tergilas oleh semuanya," tegasnya. Menurutnya, program-program ini dirancang untuk mengantarkan siswa menjadi individu yang hebat dalam penguasaan teknologi dan keilmuan, tetapi tetap berlandaskan pada nilai-nilai Al-Qur'an.
Sejak beroperasi pada Juli 2024, MTs Quranic Scientia terus berkembang. Doni Hanapi menyebutkan bahwa saat ini terdapat 33 siswa di kelas 7 dan 17 siswa di kelas 8. Untuk siswa pindahan, madrasah menerapkan seleksi ketat dengan syarat minimal hafalan 1 juz. Inovasi ini diharapkan menjadi model bagi madrasah lain dan membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
0 Comments