"Demam Emas" Landa Pekanbaru: Penjualan Pegadaian Meledak 200 Persen, Masyarakat Sumbar Makin Gencar Investasi 'Ameh'

Keterangan pers. Ist

PADANG – Kenaikan harga emas yang terus merangkak naik ternyata membawa berkah tersendiri bagi PT Pegadaian Kanwil II Pekanbaru. Bagaimana tidak, antusiasme masyarakat di wilayah yang meliputi Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau untuk berinvestasi emas semakin membara, hingga mendongkrak angka penjualan emas Pegadaian secara fantastis. Data terbaru menunjukkan, penjualan emas di Pegadaian Kanwil II Pekanbaru periode Januari hingga 30 April 2025 telah menembus angka 174 kilogram!

Pencapaian ini disampaikan langsung oleh Pimpinan Wilayah PT Pegadaian Kanwil II Pekanbaru, Eko Suprianto, dalam acara Media Gathering yang digelar di Padang pada Jumat (2/5/2025). Dengan nada antusias, Eko mengungkapkan bahwa angka penjualan emas kali ini mengalami lonjakan yang luar biasa jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. "Penjualan emas pada periode yang sama di tahun 2024 hanya tercatat sebesar 57 kilogram. Artinya, pertumbuhan penjualan emas kita bukan lagi 10 atau 20 persen, melainkan sudah mencapai angka yang mencengangkan, yakni 200 persen," ujarnya.

Lebih lanjut, Eko juga memaparkan kinerja positif Pegadaian Kanwil II Pekanbaru di sektor penyaluran pinjaman atau Outstanding Loan (OSL). Dari target sebesar Rp4,3 triliun, pihaknya telah berhasil merealisasikan penyaluran pinjaman sebesar Rp4,1 triliun atau mencapai 93,68 persen. Secara spesifik, untuk Area Padang, target OSL sebesar Rp993 miliar juga menunjukkan capaian yang solid, yakni Rp928 miliar atau 93,41 persen.

Menurut Eko, salah satu faktor utama yang memicu peningkatan signifikan dalam penjualan emas adalah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya berinvestasi emas di tengah tren kenaikan harga yang terjadi belakangan ini. Hal ini tercermin jelas dari tingginya minat masyarakat untuk membeli emas dengan cara dicicil melalui Pegadaian. "Terlihat sekali dampaknya pada penjualan emas dengan skema cicilan. Di Area Padang saja, pertumbuhan penjualan cicilan emas dibandingkan periode yang sama April tahun lalu (year-on-year) naik hingga 235 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan akhir tahun 2024 (Desember), peningkatannya mencapai 95,73 persen. Tren serupa juga terjadi di tingkat kanwil, di mana penjualan cicilan emas naik sebesar 229,25 persen dibandingkan tahun lalu, dan tumbuh 83,93 persen dibandingkan akhir tahun," jelasnya.

Senada dengan Eko, Deputi Bisnis Pegadaian Area Padang, Heru Susanto, menambahkan bahwa antusiasme masyarakat Padang terhadap investasi emas sudah terlihat sejak awal tahun. "Sampai bulan Februari saja, realisasi penjualan emas di Area Padang sudah melebihi 44 kilogram," ungkap Heru. Lebih menarik lagi, sejak Pegadaian secara resmi bertransformasi menjadi pelopor layanan bullion service atau bank emas pertama di Indonesia pada 27 Februari 2025, minat masyarakat untuk menyimpan emas dalam bentuk deposito juga sangat tinggi. "Realisasi deposito emas sejak Pegadaian diresmikan jadi bank emas sudah mencapai 21,99 kilogram," tuturnya.

Tak hanya penjualan emas, sektor penyaluran pinjaman (OSL) di Area Padang juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Heru menjelaskan bahwa secara year-on-year, OSL di Area Padang mengalami kenaikan hingga 210 persen. "Pada tahun 2024, OSL di Area Padang sebesar Rp29 miliar. Namun, hingga saat ini di tahun 2025, OSL sudah mencapai Rp90,289 miliar atau naik 210 persen," jelasnya.

Heru Susanto juga menyoroti peran penting status baru Pegadaian sebagai bank emas dalam meningkatkan kepercayaan dan minat masyarakat terhadap investasi emas. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap antusiasme masyarakat Padang dalam menabung emas, yang secara lokal dikenal dengan istilah 'ameh'. "Antusiasme orang Padang luar biasa dalam menabung emas atau kalau orang di sini menyebutnya 'ameh'. Pekerjaan rumah kita ke depan adalah terus meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat di daerah-daerah terkait investasi emas Pegadaian," ujarnya.

Di akhir sesi, Heru Susanto mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih instrumen investasi, terutama yang mampu bertahan terhadap gejolak ekonomi dan inflasi. Dengan tren kenaikan harga emas yang terus berlanjut, investasi emas melalui Pegadaian dinilai menjadi salah satu pilihan yang menarik dan menjanjikan bagi masyarakat di Sumatera Barat dan wilayah sekitarnya.







0 Comments