Orangtua Kesulitan Menghadapi Masalah Anak, Datanglah ke Puspaga Sumbar


Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbar, Paryono. Dok kitapunya 

PADANG
– Para orangtua yang memiliki masalah dengan anak-anaknya, baik masalah mengasuh, mendidik dan melindungi anak, bisa datang konsultasi ke Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Sumbar, yang berada di Komplek GOR H Agus Salim, Padang. 

Jika diperlukan, seorang psikolog akan turut mendampingi memberikan konsultasi dan bimbingan kepada orangtua.

“Salah satu persoalan anak yang dialami nyaris oleh seluruh orangtua adalah tingginya tingkat ketergantungan anak dengan gadget, mulai dari balita hingga remaja. Persoalan lainnya yang dihadapi orangtua juga bisa didiskusikan di Puspaga, seperti anak merokok, narkotika dan lainnya, bisa kita carikan solusinya bersama,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbar, Paryono dalam kegiatan Webinar Parenting Puspaga Sumbar, Selasa (12/12/2023) di Padang.

Webinar dengan tema Komunikasi Positif dalam Keluarga ini diikuti sebanyak 200 peserta dari seluruh kabupaten/kota dan dari berbagai elemen masyarakat, seperti LKAAM, guru dan lainnya. Webinar menghadirkan narasumber Kepala DP3AP2KB Sumbar, Gemala Ranti dan Psikolog Neny Andriani.

Gemala Ranti menyebut, kegagalan keluarga dalam melaksanakan tanggung jawab pengasuhan serta lemahnya program pemerintah dalam memberdayakan keluarga untuk mengasuh dan melindungi anak, dikhawatirkan dapat menyebabkan anak menjadi rentan beresiko mengalami kekerasan, eksplorasi penelantaran, dan perlakuan salah lainnya.

Sedangkan pengasuhan memegang peranan yang sangat penting dalam seluruh keluarga dan turut menentukan baik buruknya karakter seorang anak kelak. 

“Melalui program Puspaga semua masalah tersebut kita atasi bersama. Puspaga menjadi tempat pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan menuju keluarga sejahtera, dilakukan oleh tenaga profesional seperti tenaga konselor, baik psikolog atau sarjana profesional bidang psikologi,” terang Gemala Ranti.

Puspaga melaksanakan layanan pasif berdasarkan prinsip-prinsip Konvensi Hak Anak. Alur layanan pasif ini dimulai dari kunjungan klien baik anak, orang tua, calon orang tua, wali, maupun keluarga yang ingin mendapatkan informasi terkait layanan pengasuhan dan konseling berbasis hak anak.

Ditambahkan Paryono, Puspaga buka setiap hari kerja mulai pukul 07.30 WIB hingga petang pukul 16.00 WIB. Khusus Hari Minggu, saat car free day, Puspaga buka dari pukul 07.00 hingga pukul 12.00 WIB.

“Saat car free day ini, cukup banyak masyarakat yang datang konsultasi. Selain masalah anak dengan HP, para orangtua juga mengeluhkan sikap anak yang tidak respon nasehat orangtua dan maslah rumah tangga lainnya,” ujar Paryono.

Sementara Psikolog Neny Andriani mengatakan, komunikasi positif dalam keluarga sangat penting dan menjadikan orangtua sebagai sahabat anak. Untuk itu perlu merawat kesehatan mental orangtua dan perlu pula menjaga kesehatan mental sang anak. Terutama anak milenial, cukup banyak godaan yang akan merusak mentalnya, seperti pornografi, narkotika, rokok, aktivitas daring dan lainnya.

Untuk itu, orangtua harus punya waktu untuk mendampingi mereka terutama dalam momen-momen penting mereka, misalnya saat anak puber dengan perilakunya yang bermacam-macam. Orangtua harus hadir sebagai pendengar yang baik untuk mereka, orangtua harus menjadi sahabat anak.

“Orangtua jangan hanya hadir untuk anak saat mengambil raport di sekolah, tetapi damping mereka saat momen-momen penting dalam hidup mereka,” tutupnya. 

0 Comments