![]() |
Kampus FH UBH Padang. Ist |
PADANG – Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta (UBH) tak mau ketinggalan zaman! Senin (26/5) kemarin, ratusan mahasiswa dan civitas akademika memadati Aula Gedung B6 Kampus II UBH untuk mengikuti Seminar Etika Profesi Hukum bertajuk "Tantangan Penegakan Hukum di Era Digital: Antara Regulasi dan Realita".
Acara ini bukan sekadar diskusi biasa, melainkan sebuah bedah tuntas tentang bagaimana hukum beradaptasi di tengah derasnya arus digitalisasi.
Dari Ruang Kelas ke Ruang Sidang Virtual: Membekali Generasi Penegak Hukum
Dr. Sanidjar Pebrihariati R, Dekan Fakultas Hukum UBH, dalam sambutannya menegaskan pentingnya seminar ini sebagai bekal bagi mahasiswa. "Digitalisasi menghadirkan peluang sekaligus tantangan dalam praktik hukum, baik dari sisi regulasi maupun pelaksanaannya di lapangan," ujarnya. Ini adalah langkah UBH untuk memastikan lulusannya siap menghadapi kompleksitas profesi hukum di era disrupsi digital.
Seminar ini menghadirkan jajaran narasumber yang tak main-main: Jaksa Kejati Sumbar Khaerul Ihsam, Hakim PN Padang Maiyandri Suzarman, dan perwakilan LBH Padang, Alfi Syukri. Diskusi berlangsung dinamis, mengupas tuntas isu-isu krusial seperti cyber crime, pelanggaran hak digital, hingga keterbatasan regulasi dalam mengakomodasi perkembangan teknologi yang begitu cepat.
Etika di Tengah Algoritma: Integritas dan Adaptasi Jadi Kunci
Para praktisi hukum menyoroti pentingnya pembaruan hukum dan peningkatan kapasitas penegak hukum. Khaerul Ihsam dari Kejaksaan Tinggi Sumbar dengan tegas menyatakan bahwa integritas dan etika profesi harus tetap menjadi fondasi utama di tengah tantangan teknologi. Senada dengan itu, Hakim Maiyandri Suzarman menekankan pentingnya adaptasi dan literasi digital bagi hakim dan aparat penegak hukum agar tidak tertinggal dalam memahami kasus berbasis teknologi.
Sementara itu, Alfi Syukri dari LBH Padang membawa perspektif penting tentang keadilan dan akses masyarakat terhadap hukum di era digital. Menurutnya, literasi digital hukum masyarakat harus ditingkatkan agar mereka dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dalam mencari keadilan secara adil dan merata.
Sesi diskusi interaktif menjadi sangat antusias, dengan banyak mahasiswa mengajukan pertanyaan seputar praktik penegakan hukum dan etika di dunia nyata, terutama di tengah kasus-kasus viral yang marak di media sosial.
Seminar ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun generasi penegak hukum yang tidak hanya cerdas regulasi, tetapi juga adaptif dan berintegritas di tengah dinamika dunia digital. Fakultas Hukum UBH berkomitmen untuk terus mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan hukum masa depan dan berkontribusi nyata bagi keadilan.
0 Comments