PADANG – Komitmen untuk memperluas jaring pengaman sosial bagi seluruh lapisan pekerja, khususnya sektor informal, ditunjukkan secara konkret oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padang.
Pada Kamis (22/5) lalu, sebuah inisiatif penting digulirkan dengan menyelenggarakan sosialisasi masif tentang manfaat program jaminan sosial kepada 150 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).
Bertempat di Sentra Rendang Lubuk Buaya, Koto Tangah, kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi biasa, melainkan sebuah kolaborasi strategis dengan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Padang, yang juga dimeriahkan dengan agenda "Marandang Basamo IKM" dalam rangka memperingati Hari Buruh Nasional.
Acara yang dihadiri oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padang Husaini, Kabid Kepesertaan Afdhal, serta Kepala Disnakerin Kota Padang Ferry Erviyan Rinaldy dan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemko Padang, Didi Aryadi, ini menjadi bukti keseriusan berbagai pihak dalam memastikan kesejahteraan pekerja di sektor UMKM.
Menjangkau Sektor yang Selama Ini Terlupakan
Husaini, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padang, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan fundamental untuk memastikan para pelaku UMKM benar-benar memahami seluk-beluk manfaat program BPJS Ketenagakerjaan.
Lebih dari itu, mereka juga diharapkan menyadari pentingnya kewajiban untuk mendaftarkan diri sendiri dan para pekerja mereka agar bisa memanfaatkan berbagai manfaat perlindungan jaminan sosial.
"Tidak perlu membayar mahal, tapi cukup dengan iuran Rp16.800 per bulan, pelaku UMKM sudah bisa mendapatkan manfaat dan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan," tegas Husaini. Dengan iuran yang sangat terjangkau ini, peserta langsung mendapatkan dua perlindungan dasar yang krusial: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Ini menjadi angin segar bagi pelaku UMKM yang kerap bekerja dengan risiko tinggi namun minim perlindungan.
Husaini juga mengakui sebuah tantangan besar yang selama ini dihadapi BPJS Ketenagakerjaan. Selama ini, sosialisasi program cenderung lebih banyak difokuskan pada perusahaan-perusahaan besar, sementara sektor UMKM justru sangat jarang tersentuh.
"Atas saran dari Pak Kadis Disnakerin, kenapa kita tidak mencoba memberikan sosialisasi kepada pelaku UMKM saja, mudah-mudahan dengan edukasi ini mereka tertarik. Memang selama ini yang sangat susah untuk kita jangkau sebagai peserta itu adalah pelaku UMKM. Gayung bersambut, maka kami hadir di sini untuk mengedukasi UMKM terkait manfaat program," tutur Husaini, menjelaskan latar belakang perubahan strategi ini.
Memudahkan Akses dan Membangun Kemitraan Strategis
Antusiasme peserta sosialisasi diharapkan dapat langsung berbuah pendaftaran. Untuk mempermudah proses ini, BPJS Ketenagakerjaan bahkan menyediakan booth pendaftaran kepesertaan langsung di lokasi acara. Ini adalah langkah praktis untuk mengikis hambatan administratif dan memfasilitasi para pelaku UMKM yang berminat.
"Dengan manfaat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan yang sangat luar biasa, tetapi dengan iuran yang sebenarnya sangat terjangkau, kita ingin para UMKM di Padang dan Sumbar semua bisa ikut kepesertaan," harap Husaini, optimis akan peningkatan jumlah peserta dari sektor UMKM ke depannya.
Sejak menjabat pada Februari 2025, Husaini memang telah menunjukkan berbagai gebrakan signifikan untuk meningkatkan jumlah kepesertaan program. Selain sosialisasi langsung ke UMKM, ia juga telah menjalin kerja sama strategis dengan pengurus wilayah Muhammadiyah. Dengan jaringan dan anggotanya yang mencapai 1,5 juta di Sumatera Barat, kolaborasi ini diharapkan dapat secara signifikan memperluas cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Inisiatif lain yang tak kalah penting adalah kerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Padang. Kerjasama ini terwujud dalam penempatan petugas BPJS Ketenagakerjaan di Mal Pelayanan Publik (MPP). "Mudah-mudahan dengan penempatan petugas di MPP, setiap yang mengurus IMB juga diberikan edukasi dan sekalian mengurus kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan," tambah Husaini, menguraikan upaya terpadu untuk menjangkau pekerja informal melalui berbagai titik layanan publik.
Pemerataan Perlindungan Jaminan Sosial
Kepala Disnakerin Kota Padang, Ferry Erviyan Rinaldy, menyambut baik kolaborasi proaktif ini. Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk mewujudkan pemerataan perlindungan jaminan sosial. "Harapan kita jangan hanya perusahaan besar saja yang mendapatkan manfaat perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, tetapi juga para pelaku usaha kecil dan mikro," tegas Ferry. Inilah yang melatarbelakangi pihaknya memberikan saran kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk secara khusus memberikan edukasi terhadap sekitar 150 UMKM yang hadir dalam acara tersebut.
Dengan berbagai upaya kolaboratif dan inovatif ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padang bersama Pemko Padang menunjukkan komitmen kuat mereka untuk memastikan setiap pekerja, termasuk di sektor UMKM yang rentan, mendapatkan hak perlindungan jaminan sosial. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan pekerja dan stabilitas ekonomi daerah.
0 Comments