9 Tips Menjadi Orang Tua yang Baik Ala P2TP2A Sumbar

Wakil P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang, Dra. Daslinur saat memaparkan materi. Dok kitapunya

PADANG-Pemerintah provinsi Sumbar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbar bekerjasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar terus bergerak dalam menyuarakan pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak di Ranah Minang. 

Selasa, (22/10)  tim DP3AP2KB dan P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Dalam Masyarakat dan Keluarga, di Aula Kantor Dinas Sosial dan DP3AP2KB Padang Pariaman. 

Dalam kesempatan itu Dra. Daslinur, Wakil Ketua P2TP2A Sumbar, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka. 

Beliau menekankan bahwa menjadi sahabat bagi anak adalah kunci untuk membesarkan generasi muda yang sehat mental dan emosional.

"Seringkali, kita sebagai orang tua terlalu fokus pada pencapaian akademik anak. Padahal, yang lebih penting adalah membangun hubungan yang kuat dan saling percaya," ujar Dra. Daslinur.

"Dengan menjadi sahabat, kita tidak hanya memberikan dukungan, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai kehidupan yang penting."

Dalam pemaparannya, Dra. Daslinur menyajikan sembilan poin penting yang dapat diterapkan oleh orang tua:

Memberi pujian dan apresiasi: Setiap pencapaian kecil anak, sekecil apapun, patut diapresiasi. Pujian yang tulus akan meningkatkan rasa percaya diri anak.

Menghargai waktu privasi anak: Setiap individu, termasuk anak-anak, membutuhkan ruang pribadi. Hormati ruang privasinya dan jangan terlalu ikut campur dalam urusan pribadinya.

Mengajak anak berpendapat dan berdiskusi: Libatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga. Hal ini akan membuat mereka merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab.

Membangkitkan rasa percaya diri dengan memberi tanggung jawab: Berikan tugas-tugas sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian.

Mendukung anak untuk menjadi inspirasi dan panutan: Dorong anak untuk mengembangkan potensi dirinya dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.

Memberi ruang gerak interaksi dengan teman: Perluas pergaulan anak dengan teman-temannya. Interaksi sosial yang sehat sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak.

Menjadi pendamping yang baik: Hadirlah dalam setiap tahapan pertumbuhan anak. Dampingi mereka dalam menghadapi tantangan dan merayakan keberhasilan.

Menyakinkan anak bahwa orang tua peduli dan ada saat dibutuhkan: Berikan rasa aman dan nyaman kepada anak. Pastikan mereka tahu bahwa Anda selalu ada untuk mereka.

Menjadi pendengar yang baik: Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak ingin bercerita. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan memahami perasaan mereka.

Dengan menerapkan sembilan poin di atas, diharapkan orang tua dapat membangun hubungan yang lebih dekat dan harmonis dengan anak-anak mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan akan lebih percaya diri, mandiri, dan bahagia. 

Kepala Bidang Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak, Desra Helena, mengatakan Sumbar saat ini berada dalam kondisi darurat kekerasan seksual.

Saat ini katanya kekerasan seksual paling banyak dialami anak usia 13 hingga 17 tahun. Sebagai upaya pencegahan DP3AP2A Sumbar sudah membuat aplikasi  Sahabat PPA. Aplikasi itu berfungsi untuk mengetahui seseorang pernah menjadi korban kekerasan dalam hidupnya. 

"Anak yang sudah menjadi korban akan dilakukan pengawalan. Kami sudah dan akan berkoordinasi dengan kepala sekolah," kata Helena.

Nanti setiap anak akan mengisi beberapa pertanyaan dalam google form yang disediakan DP3AP2A Sumbar. 

Disebutkannya hingga Agustus 2024 kasus kekerasan seksual banyak terjadi di Agam, Pasaman dan Dharmasraya.  



0 Comments