Ruang Baca Departemen Ilmu Politik Unand Gelar Webinar "Caleg Perempuan di Tengah Pusaran Oligarki Pemilihan Umum"

suasana zoom
PADANG-Ruang Baca Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) menyelenggarakan webinar series ke-IX dengan tema "Caleg Perempuan di Tengah Pusaran Oligarki Pemilihan Umum". Kegiatan ini menghadirkan 6 narasumber inspiratif, yaitu Cerint Iralloza Tasya (calon anggota DPD-RI), Edrina, S.H., M.A (calon anggota DPR-RI), Imelda Sari, S.S (calon anggota DPR-RI), Febri Wahyuni Sabran (calon anggota DPRD Sumbar), Ka’bati, M.Si (calon anggota DPRD Sumbar), dan Dr. Indah Adi Putri, M.IP (dosen ilmu politik Unand).

Webinar ini diikuti oleh 50-60an peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan aktivis perempuan. Kegiatan ini dimoderatori oleh Pratiwi Khairunnisa dari Ruang Baca Departemen Ilmu Politik Unand.

Motivasi Caleg Perempuan dan Tantangan dalam Politik. Para narasumber memaparkan berbagai motivasi mereka menjadi caleg perempuan, di antaranya:

Keinginan untuk berkontribusi dan membuat perubahan positif di tengah masyarakat.Meningkatkan keterwakilan perempuan di dunia politik dan memperjuangkan hak-hak perempuan.Membangun demokrasi yang lebih adil dan inklusif.

Namun, para narasumber juga mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi perempuan dalam politik, di antaranya: Oligarki politik dan sistem pencalegan yang kurang menguntungkan perempuan.Kurangnya dukungan finansial dan logistik.Stereotipe dan budaya patriarki yang masih kuat. Pentingnya Dukungan dan Partisipasi Perempuan

Para narasumber menekankan pentingnya dukungan dan partisipasi perempuan dalam politik untuk mencapai kesetaraan gender dan demokrasi yang lebih baik. Berikut beberapa poin penting yang disampaikan: Perempuan harus berani maju sebagai caleg dan tidak ragu untuk menunjukkan kemampuannya. 

Masyarakat harus memberikan dukungan kepada caleg perempuan yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Partai politik perlu berkomitmen untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif. rel


0 Comments