16 Penerbangan Batal di BIM Buntut Sebaran Abu Vulkanik Marapi

Suasana BIM di suatu hari nan sibuk.Ist

PADANG PARIAMAN- Sebaran abu vulkanik Gunung Marapi yang mengarah ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menyebabkan 16 penerbangan batal datang dan berangkat pada Jumat (19/1/2024) sore.

Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura (AP) II BIM, Indrawansyah mengatakan, penutupan bandara dilakukan demi keselamatan penerbangan.

"Semuanya tutup," kata Indrawansyah kepada Radarsumbar.com via seluler.

Ia menjelaskan, terdapat tujuh keberangkatan pesawat dari BIM menuju kawasan lain dengan total penumpang sebanyak 1.063 orang. Sementara untuk kedatangan terdapat sembilan penerbangan dengan jumlah penumpang mencapai 1.155 orang. 

Indrawansyah tidak menampik bahwa semua pesawat yang datang dan masuk dari dan ke BIM ditutup sementara waktu, termasuk rombongan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep yang dijadwalkan berangkat ke Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Kaesang datang ke Sumbar dalam acara internal serta pengarahan kepada kader dan seluruh Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari PSI.

"Semuanya (batal berangkat dari BIM)," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Otoritas Bandar Udara (Otband) Wilayah VI kembali memutuskan menutup sementara waktu BIM. Penutupan tersebut dilakukan pada Jumat (19/1/2024) siang pukul 14.15 WIB dan merupakan kali ketiga Bandara tersebut ditutup buntut sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Marapi.

Kepala Otband Wilayah VI, Capt Megi H Helmiadi mengatakan, penutupan dilakukan karena sebaran abu vulkanik telah mencapai BIM.

"Demi keselamatan penerbangan, maka BIM akan kami tutup operasinya pukul 14.15 WIB," kata Capt Megi.

Data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 400 hingga 500 meter di atas puncak kawah.

Penyusun laporan PGA Marapi, Teguh Purnomo meminta masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek Gunung Marapi.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," katanya.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah (Pemda)," kata Teguh.

Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof Hazairin nomor 168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

"Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, laman resmi Magma Indonesia (vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial (medsos) PVMBG seperti, Facebook, Twitter, dan Instagram," tutup Teguh. AI

0 Comments