Unand Bakal Punya Zona Kuliner Halal, Begini Konsepnya

Suasana workshop penguatan kelembagaan halal center Unand di salah satu hotel berbintang di Sumbar. dok kitapunya
PADANG-Universitas Andalas Padang bertekad menyediakan kawasan kuliner halal bagi lingkungan civitas akademi. Untuk itu pihak kampus tertua di luar pulau Jawa itu segera menyediakan Zona Kuliner Halal.

Ketua Halal Canter Unand,Dr. Yan Heriyandi, menjelaskan pihaknya sedang berusaha memberikan jaminan makanan di kampus halal, aman dan sehat dan halal. 

"Kami mengupayakan setiap makanan di kampus halal, sehat dan aman dikonsumsi," terangnya di sela-sela Workshop Penguatan Kelembagaan Halal Center di salah satu hotel berbintang di Padang, Kamis (7/12).

Di Unand sendiri, banyak kafe, pedagang yang menyediakan aneka makanan. Namun masih dipertanyakan keamanan, halal dan sehatnya. 

"Dalam hal ini kita mesti paham dulu yang dimaksud dengan makanan yang halal. Bukan berarti yang dijual banyak pedagang tidak halal, namun bagaimana makanan yang dijual tersebut benar-benar halal sesuai syariat Islam. Mulai dari prosesnya dari awal hingga siap saji. Misal untuk ayam. Harus dipotong ditempat pemotongan ayam yang sudah mendapat sertifikat halal. Tempat pemotongannya juga harus higienis tidak sembarangan. Sehingga setiap makanan yang tersedia bisa dipertanggungjawabkan kehalalan, sehat dan aman dikonsumsi," terang Yan lebih jauh.

Saat ini terdapat lebih dari 100 tenant, kafe dan penjual makanan di Unand. Pihak Unand sendiri akan melakukan audit terhadap seluruh makanan yang mereka jual. Pemilik kuliner itu telah mendapatkan sosialisasi tentang rencana zona kuliner halal yang sedang disiapkan.

"Jika sudah selesai diaudit maka kami baru bisa mendeklarasikan zona kuliner halal di Unand. Untuk itu butuh waktu. Kami berharap bisa terwujud 2023 ini. Meski 2023 tinggal hitungan hari,"ujarnya.

Untuk menghadirkan zona kuliner halal tersebut Unand bekerjasama dengan kelembagaan yang berwenang dengan SDM sesuai bidang masing-masing. Mulai dari auditor, pendamping halal, pelatihan.

"Saat ini kami punya auditor sertifikat halal. Mereka berasal dari berbagai bidang ilmu, mulai dari peternakan, pertanian,pangan, kimia,farmasi dan lainnya," sebutnya.

Pedagang di Unand tidak hanya yang berjualan di Unand tapi juga dari luar. Mereka juga harus punya sertifikat halal dan Unand siap mendampingi dan dibina sehingga keberlangsung usaha para pedagang itu terus meningkat sepanjang waktu. 

Direktur Pengembangan unit USaha dan Bisnis Unand, dr. Andani mengatakan workshop yang dilakukan bertujuan untuk pemantapan persiapan Unand menuju zona kuliner halal.

"Workshop bagian dari konsolidasi untuk semua pengelola halal center," terangnya.

Unand Halal center, punya lima unit bidang. Mulai dari lembaga pemeriksaan halal, lembaga pendampingan produk halal, lembaga pendidikan keterampilan konsutasi halal,lembaga riset pengembangan produk halal dan laboratorium halal. 

Disebutkannya, jika Unand berhasil menwujudkan zona kuliner halal maka akan menjadi leading percepatan halal Sumbar. Unand mampu membangunan zona halal di kampus nomor dua setelah ITS.

Untuk mewujudkan zona kuliner halal di kampus, Unand punya SDM yang cukup, fasilitas memadai seperti labor.

Di Indonesia, kata Andani, sangat sedikit labor-labor yang melakukan pemeriksaan halal, tapi Unand punya. Labor itu akan dimanfaatkan untuk menciptakan zona kuliner halal di kampus. Tak hanya di kampus tapi juga seluruh wilayah Sumbar. Sebab itu masuk dalam program pengabdian untuk masyarakat.

"Jadi semua pedagang,pemilik kafe akan punya sertifikat halal nantinya. Ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin mewujudkan percepatan produk halal di Indonesia,"katanya.

Untuk pedagang atau pemilik kafe makanan dan minumam yang ingin mendapatkan sertifikasi halal harus melengkapi syarat seperti KTP, punya merek dagang kuliner, email, NIB dan mengisi formulir. Proses sertifikasi halal itu tidak dipungut biaya alias gratis.

Workshop Penguatan Kelembagaan Halal Center Unand itu menghadirkan nara sumber berkompeten seperti Ketua MUI Sumbar, H. Gusrizal Gazahar, yang memaparkan materi tentang Teknik Prinsip Syariah Penetapan Kehalalan Produk Industri dan Keuangan Syariah, perwakilan BI Sumbar, dengan materi Kebijakan dan Dukungan Bank Indonesia dalam Mendukung Implementasi dan Industri Halal, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah (KNEKSI) dengantema Pembangunan Ekosistem Ekonomi Syariah di Sumbar.   YL

0 Comments