Begini Cara SD Citra Almadina Memperkenalkan Budaya Minangkabau pada Muridnya

Murid SD Citra Almadina bersama guru dan yayasan diarak keliling sekolah, memperkenalkan pakaian adat Minangkabau kepada masyarakat dalam prosesi Batagak Penghulung yang diselenggarakan Kamis (23/2). Ist
PADANG- Puluhan anak memakai baju adat di ruangan pendopo SD Citra Almadina Padang. Ada yang memakai baju datuak, penghulu, baju pengantin serta aneka pakaian adat lainnya. 

Keberadaan mereka untuk melaksanakan prosesi Batagak Penghulu diselenggarakan sekolah. Itu sebagai praktik mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau (BIM).

Ketua Yayasan Citra Almadina Padang, Hj. Emma Yohana, mengatakan melalui prosesi Batagak Penghulumurid SD Citra Almadina mampu memaknai adat istiadat Minangkabau. 

"Lewat kegiatan Batagak Penghulu ini anak akan tahu berbagai prosesi yang akan dijalani. Sebab anak dilibatkan langsung sebagai datuk. Mulai dari datuk panungkek, datuk pucuk dan datuk muda," terang Emma Yohana yang juga anggota DPD RI, Kamis (23/2).

Disebutkannya, ketika anak dilibatkan langsung maka mereka akan merekam kegiatan yang dilakukan dan diharapkan bisa mempraktikannya dikemudian hari. Mereka juga diharapkan mampu melestarikan budaya, adat istiadat Minangkabau. Apalagi di tengah gempuran teknologi yang menyajikan aneka permainan yang menyita waktu, hingga anak lupa akan kewajiban masing-masing. 

"Kami selaku ketua yayasan Citra Almadina mengucapkan terima kasih kepada murid, guru, orangtua murid dan pihak terkait lainnya. Sehingga kegiatan ini terselenggara sesuai harapan," katanya

Kepala SD Citra Almadina Padang, Rimita Ningsihm SE, MPd, mengatakan Batagak Penghulu diikuti murid kelas 1 hingga kelas 6.

Disebutkannya, Batagak Penghulu merupakan kegiatan rutin, implementasi pembelajaran muatan lokal satuan pendidikan.

"Batagak Penghulu adalah pembelajaran muatan lokal BIM, yang dilakukan lewat simulasi. Sebab anak-anak banyak yang tidak paham seperti apa prosesinya. Begitu juga para orangtua. Jadi lewat Batagak Penghulu kami mengedukasi murid, orangtua dan masyarakat," terang Rimita.

Dijelaskannya, prosesi Batagak Penghulu dilakukan dari tahap awal hingga akhir. Butuh latihan beberapa lama hingga mereka bisa tampil seperti yang diharapkan. 

Simulasi Batagak Penghulu diikuti 170 murid dari kelas 1 hingga kelas 6. 

Sebelumnya SD Citra Almadina juga telah melakukan simulasi adat lainnya seperti turun mandi anak, acara babako dan lainnya. Namun kegiatan tersebut sempat vacum karena pandemi Covid 19 dan baru dimulai lagi 2023. 

Sementara, Delvia, salah seorang perwakilan orangtua murid mengaku gembira dengan kegiatan yang diselenggarakan SD Citra Almadina. Banyak pelajaran yang didapat dengan kegiatan Batagak Penghulu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada para guru dan sekolah. Kegiatan ini sesuatu yang positif dan mampu memberikan pembelajaran adat istiadat Minangkabau kepada anak-anak kami," sebutnya. 

Dia berharap kegiatan serupa akan terus diselenggarakan, tentunya dengan tema berbeda setiap tahu. Sehingga murid dapat mengenal lebih banyak tentang adat Minangkabau.

Sebelum prosesi adat dimulai, ketua yayasan, guru, murid, orangtua dan para undangan yang menggunakan pakaian adat berjalan kaki di seputaran lingkungan sekolah. Mulai dari SD Citra Almadina, Purus II, Pantai Padang, Olo Ladang dan kembali ke sekolah. Masyarakatpun menyaksikan anak-anak yang dibalut dengan aneka pakaian adat.

Setelah prosesi adat juga dilakukan makan bajamba. Menunya beragam satu sama lain. Murid, guru dan orangtua makan bersama. Hidang disediakan sekolah dan para orangtua murid. YL


0 Comments