Peduli Disabilitas, Syafrizal, S. Kep Raih Penghargaan Tokoh Inovatif 2022

 

PADANG-Ns. Syafrizal S, menjadi salah satu penerima penghargaan sebagai tokoh yang peduli penyandang disabilitas 2022, Senin (5/11) di Padang. Ketua perawat honorer Padang itu meraih penghargaan kategori inovatif.

Penghargaan itu diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Sumbar dan  Walikota Padang, Hendri Septa.

Syafrizal menjelaskan penghargaan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Sumbar masuk perorangan dan lembaga yang peduli pada disabilitas. 

Penghargaan juga merujuk pada UU No. 8 tahun 2016. Kemudian dikuatkan oleh Perda Prov. Sumbar No. 3 tahun 2021 tentang penghormatan, perlindungan dan pemenuhan Hak penyandang Disabilitas.

"Penilaian penghargaan ini dimulai dari kota/kabupaten se Sumbar. Setiap daerah mengirim tokoh yang peduli terhadap disabilitas/ kelompok disabilitas. Tujuannya, memotivasi tokoh masyarakat untuk lebih peduli terhadap penyandang disabilitas," sebut Syafrizal, kepada Singgalang, Rabu (7/12).

Disebutkannya, penilaian penghargaan mulai pada 26-27 Oktober 2022. Tahap awal dimulai dengan persentase terkait apa saja yang telah dilakukan peserta kepada disabilitas. Kemudian dilanjutkan dengan sesi wawancara.

"Selanjutnya peserta disaring menjadi 5 nominator yang kemudian dilakukan observasi/kunjungan langsung ke tempat dimana tokoh tersebut, melakukan kegiatan kepedulian terhadap disabilitas," sebutnya.

"Hasil penilaian juri diumumkan Senin 5 Desember 2022. Penghargaan diberikan oleh Kepala Dinas Sosial Prov. Sumbar mewakili Gubernur Sumatera Barat dan Walikota Padang," terangnya Syafrizal, yang juga   perawat dan pengurus di Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Padang.

Syafrizal membawa nama sendiri dan Lembaga Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental Psikososial/ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Yayasan Pelita Jiwa Insani

Syafrizal terpilih sebagai tokoh inovatif, karena selama ini memberi peranan penting dalam pelayanan Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Mental Psikososial (ODGJ). 

"ODGJ selama ini tidak mendapatkan perhatian khusus seperti orang normal. Sebab, ketika seorang klien rawat inap di Rumah Sakit, setelah itu mereka tidak tahu apa dikerjakan. Di sana saya mengarahkan para ODGJ, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan," terangnya.

Disebutkannya, kadang ketika ODGJ sudah dalam keadaan tenang, mereka masih mengalami diskriminatif. Akhirnya mereka bingung dan akhirnya ODGJ itu kembali merusak lingkungan, diri sendiri dan orang lain.

Adapun layanan yang diberikan Syafrizal kepada ODGJ adalah rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental psikososial, konseling individu, kegiatan Kelompok berupa pelatihan vocational (Las, otomotif, sablon ). Terapi spiritual, terapi dokter dan psikiater. Saat ini jumlah klien yang telah dilayaninya sebanyak 203 orang. Jumlah itu dari 2020 hingga 2022. 

"Sekarang ada 53 klien saya yang sedang rawat inap di Yayasan Pelita Jiwa Insani," terangnya.

Dijelaskannya, layanan penangan ODGJ sebelumnya tidak ada, sehingga Yayasan Pelita Jiwa Insani, menjalankan sebuah Panti Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas Mental Psikososial ODGJ. 107



0 Comments