HUT ke-55 Tahun, Ini yang Dilakukan Persatuan Istri Insinyur Indonesia Sumbar

Ketua PIII Sumbar, dr. Fitria Amalia Umar, menyuapkan potongan tumpeng pertama kepada Wagub Sumbar, Audy Joinaldy. Ist


PADANG-Angka anak bertubuh pendek atau stunting di Sumbar tercatat masih tinggi. Persatuan Istri Insinyur Indonesia (PIII) Sumbar, turun tangan dalam menekan kasus stunting di daerah ini. 

"Kami PIII Sumbar turut bertanggung jawab kepada masyarakat untuk menekan kasus stunting di Sumbar," kata Ketua PIII Sumbar,dr. Fitria Amalia Umar, Sp.KK, M.Kes, usia perayaan HUT PIII ke 55, di auditorium gubernuran Selasa (22/11)

Disebutkannya, saat ini, kejadian stunting masih menjadi permasalahan gizi yang dialami oleh balita, termasuk diIndonesia. Prevalensi stunting cenderung fluktuatif setiap tahunnya. Salah satu penyebab stunting dipengaruhi beberapa faktor seperti sanitasi lingkungan, dan perilaku hygiene. 

Kejadian balita stunting masih menjadi masalah gizi di dunia hingga saat ini. Kasus balita stunting di duniatahun 2017 sebanyak lebih dari setengah terdapat di wilayah Asia (55%) dan selebihnya berasal dari wilayahAfrika (39%). Di Asia, kasus balita stunting sebanyak 83,6 juta dengan proporsi tertinggi dari Asia Selatan (58,7%) dan proporsi terendah di Asia Tengah (0,9%). Dari data prevalensi anak balita stunting yang dikumpulkan WorldHealth Organization (WHO) tahun 2018 menyebutkan Indonesia termasuk dalam urutan ketiga negara dengan prevalensi tertinggi di South-East Asian Region (SEAR). 

Angka stunting di Indonesia berdasarkan data SSGI Sebesar 24,4% tahun 2021. Faktor lingkungan secara tidak langsung dapat berdampak terhadap kejadian stunting. 

Disebutkan Fitria, guna mencegah kasus stunting di Sumbar, diperlukan memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat. Seperti pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan beragam serta seimbang. Pentingnya pemberian ASI Eksusif, imunisasi agar anak tidak sering sakit.

Pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak dengan rutin mengunjugi posyandu juga penting. Kemudian kesehatan ibu hamil agar tidak mengalami kurang energi kalori (KEK). Dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.

"Kami bersama ibu-ibu PIII bersama sektor terkait lainnya, siap membantu penanganan stunting. Semua untuk mewujudkan generasi Sumatera Barat yang cerdas dan berdaya saing," terang Fitria Amalia, didampingi Ketua Panitia HUT PIII ke 55, Prof. Hj. Rizanda Machmud Asri Mukhtar dan anggota PIII lainnya.

Disebutkannya, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan mempunyai peran penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. 

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

Sementara, HUT ke 55 tahun mengusung tema "Merajut potensi kemandirian pangan dan energi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dalam HUT tersebut dilakukan sejumlah kegiatan. Seperti penanaman pohon, pemberian bibit, penyuluhan tentang bahaya stunting di panti sosial Padang Panjang. Lalu melakukan skrining anemia pada anak panti dan memberikan suplemen penambah darah. Sedangkan dihari puncak perayaan PIII Sumbar mengelar penyuluhan, edukasi tentang manfaat madu bagi kesehatan khusunya stunting. 

HUT ke 55 tahun PIII di Sumbar, turut dihadiri Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy. Wagub mengapresiasi keberadaan PIII Sumbar yang berjumlah sekitar 40 orang. YL


0 Comments