50 Pustakawan se Sumbar Bersaing Ketat Menuju Tingkat Nasional


Pemilihan pustawakan terbaik Sumbar berlangsung dengan prokes. Ist


PADANG-Sebanyak 50 pustakawan bersaing untuk bisa maju pada kompetisi tingkat nasional. Pemilihan pustakawan berprestasi diharapkan dapat memotivasi mereka untuk lebih bersemangat dalam bekerja dan berkarya.


Kepala Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Sumbar, Wardarusmen mengatakan pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawananan. 


Mereka mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan (Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan).


"Pustakawan yang berkerja di Instansi pemerintah ataupun swasta memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Seorang pustakawan dituntut untuk mampu menuangkan ide, inovasi, dan kreativitas dengan memberikan pelayanan terbaik kepada pemustaka," kata Wardarusmen. 


Disebutkannya, kemajuan dan keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan dari sumber daya manusianya yaitu pustakawan. Dengan tersedianya pustakawan yang berdedikasi tinggi, bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi yang benar-benar dibutuhkan oleh perpustakaan dan pemustakanya. Pustakawan dituntut untuk memberikan layanan prima dan berorientasi pada kepuasan pemustaka.


Meskipun dalam jumlah terbatas, pustakawan di Indonesia telah melakukan yang terbaik sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya. Dengan demikian wajar apabila kepada para pustakawan yang berdedikasi tinggi dan profesional tersebut diberi penghargaan.


Kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) atau pasar bebas ASEAN yang sudah diberlakukan pada akhir bulan Desember tahun 2015, dapat menjadi ancaman (threats) sekaligus peluang (opportunities) bagi pustakawan. Pasar bebas ASEAN tidak hanya sebatas pada arus barang, akan tetapi juga termasuk sektor jasa dan tenaga terampil, sehingga profesi pustakawan sebagaimana profesi profesional lainnya, dapat diisi secara kompetitif dan bebas oleh pustakawan dari negara-negara anggota ASEAN.


"Ketatnya persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tersebut, maka pustakawan harus bersiap diri untuk bersaing dengan pustakawan dari negara ASEAN lainnya. Kompetensi dan profesionalisme pustakawan harus terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan pasar global," sebut Wardarusmen.


Dengan tugas itu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, tidak tinggal diam,  sebagai instansi pembina pustakawan di tingkat provinsi selalu berupaya meningkatkan kompetensi dan mengembangkan profesionalisme pustakawan secara sistematis dan berkelanjutan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menyelenggarakan kegiatan pemilihan pustakawan berprestasi terbaik secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat Provinsi yang diikuti oleh pustakawan dari semua jenis perpustakaan.


"Saya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini, dan ucapan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional RI. Kepada peserta lomba ini, diharapkan jika nanti belum mendapat kesempatan sebagai pemenang untuk mewakili Sumatera Barat ke Tingkat Nasional jangan berkecil hati karena bapak/ibu semuanya adalah pemenang," sebutnya.


Pemilihan pustakawan berprestasi yang bertujuan diantaranyamemberi penghargaan kepada pustakawan yang berprestasi, terbaik, meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia, meningkatkan motivasi, inovasi dan etos kerja pustakawan berlangsung sejak 3 Juni dan 7 Juni 2021 di Aula lantai IV  Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumatera Barat.


Pemilihan itu menghadirkan tim juri sendiri melibatkan orang berkompeten sepertiDR. Arwendria Dahlan, S.S, M. Si, dosen UIN Imam Bonjol Padang, DR. Ardoni, M.Si, Kepala Perpustakaan UNP/Lektor, Dian Hasfera, S.Sos, M.I.Kom Ketua Prodi S1 Ilmu Perpustakaan Fak. Adab & Humaniora, UIN Imam Bonjol Padang. 


Sementara, pemilihan pustawan terbaik Sumbar itu berlangsung dengan prokes ketat, agar peserta tidak terpapar virus Covid-19 yang hingga kini masih meningkat di Sumbar. 


"Prokes pasti kami jalankan dengan ketat. Tujuannya agar tak ada yang terpapar dan kegiatan tetap bisa dilaksanakan," sebut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Wardarusmen. YL

0 Comments