DLH Padang Kembangkan Pohon Mirip Sakura Sebagai Pohon Pelindung

Petugas DLH Padang melakukan pemangkasan pohon di Jalan Bali Ulak Karang Padang. YL


PADANG-Permintaan penebangan dan pemangkasan pohon pelindung dari warga di Kota Padang selalu ada setiap hari. Permintaan tersebut tak semua dipenuhi karena keterbatasan armada personel dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang. 


Kasi Pembibitan dan Penghijauan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Romi Sahputra mengatakan dari permintaan yang masuk setiap harinya untuk memangkas atau memotong pohon pelindung, terpaksa dijadwalkan secara berkala. 


"Setiap permohonan yang masuk kami pilah, mana kondisi yang parah dan membahayakan akan didahulukan. Tujuannya untuk menghindari risiko tak diinginkan. Dan sebelum ke lapangan kami akan survei ke lokasi, setelah itu baru tim turun ke lapangan," kata Romi Sahputra, kepada Singgalang, Senin (12/4) saat melakukan pemotongan pohon yang lapuk di kawasan Ulak Karang Padang. 


Dikatakannya, saat ini DLH Padang punya tiga tim untuk melaksanakan tugas di lapangan dalam memangkas dan memotong pohon. Jumlah itu terbilang sedikit dibanding permintaan yang masuk. 


"Kalau armada juga kurang. Seperti crane cuma dua, idealnya 3 atau 4. Mobil tangga hanya 1, sebaiknya diganti dengan crane dan drum truk pendamping 1 unit.  Mobil tangga yang kami punya sekarang sudah tua. Kalau truk pengangkat sampah ideal 4, yang ada cuma 3," terang Romi.


Pohon pelindung di Padang umumnya sudah tua. Kondisi ini yang menyebabkan banyak pohon tumbang ketika angin kencang dan hujan lebat. 


Sebagai solusi untuk persoalan itu DLH Padang punya program bertahap dalam meremajakan pohon pelindung yang sudah tua. 


"Kami sudah siapkan pohon pelindung pengganti yang sudah berusia puluhan tahun. Sebagian sudah ditanam sebagian dalam proses," sebutnya.

    

Pohon pelindung yang ditanam sekarang ini berbeda dengan pohon sebelumnya.


"Sekarang banyak bibit pohon Tabebuya. Jenis ini dipakai karena pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibanding pohon Trembesi. Secara estetika bentuknya juga menarik dan akarnya tidak merusak lingkungan. Beda dengan Trembesi yang merusak bangunan dan sering muncul ke permukaan," terang dia. 


Pohon jenis Tabebuya telah dikembangkan Pemko Surabaya saat dipimpin Tri Rismaharani. Tebabuya pohonnya mirip dengan bunga sakura hingga memberi kesan seperti di Jepang. 


Selain pohon Tabebuya, DLH Padang juga menanam tumbuhan produktif seperti alpukat, pohon jengkol, petai, jambu air, jambu bol, matoa dan lainnya. Pohon produktif itu diharapkan mampu menambah income masyarakat sekitarnya. Harapannya bisa meningkatkan ekonomi warga Kota Padang. 

"Karena armada dan personil kami kurang, kami berharap ada penambahannya sehingga setiap permintaa masyarakat bisa dipenuhi," harapnya. YL


0 Comments