Ini Kiat Sukses Kepala DKP Sumbar, Melawan Virus Covid-19

Ir. Yosmeri

PADANG-Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Ir. Yosmeri, satu dari sejumlah pejabat di provinsi yang terpapat virus Covid-19. Pak Yos, begitu dia disapa diduga terpapar penyakit menular itu sekembali dinas dari Pekanbaru.

Shock, begitu dia rasakan ketika tahu dirinya positif Covid-19 setelah hasil swab test keluar. Swab test wajib dilakukan pejabat sekembali dinas dari luar provinsi.

"Saya tidak menyangka akan positif Covid-19, sebab saya termasuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Saya juga koordinator Satgas Covid Matra Laut, tentu harus memberikan contoh protokol covid. Baik di kantor maupun di lapangan, saat sosialisasi tentang bahaya Covid-19 dan penularannya," kata Yosmeri, via pesan singkat WhatsApp, Senin (24/8)

Diceritakannya, pada Jumat 7 Agus 20 seluruh pegawai di DKP Sumbar menjalani swab test. Jumlah pegawai 135 orang. Hasil swab semua pegawai termasuk Yosmeri sebagai kepala dinas, negatif. Senin 10 Agus 2020 Yosmeri dinas ke Pekanbaru. Selasa 11 Agus rapat di Kantor Gubernur Riau. Di sana dia menginap disalah satu hotel. Selama di Pekanbaru, semua protokol kesehatan dijalani dengan disiplin.

"Sampai handphone pun saya bersihkan dengan hansanitiser. Semuanya sesuai SOP Covid. Rabu 12 Agus, jam 10 cek out dari hotel. Saya langsuang ke tempat adik yang berjualan. Bincang-bincang sekitar 1 jam. Dari sana saya lanjut ke rumah adik. Kumpul-kumpul dengan adik dan anak-anaknya sampai malam. Tapi saya tetap pakai masker," sebut Yosmeri.

Begitu seterusnya hingga hari terakhir di rumah adiknya, dia tak lagi menggunakan masker ketika ngobrol. Sopir Yosmeri menunggu di luar rumah. Kemudian Yosmeri bersama sopir kembali ke Padang. Menjelang pulang mereka singgah makan di Payakumbuh dan sampai Padang Rabu malam. Besok harinya dia kembali menjalani swab test. Selang sehari hasilnya keluar, positif.

Setelah tahu positif Covid-19, paradigma berpikir Yosmeri berubah 180 derajat. Dia tak ada lagi memikirkan sakit karena corona. Dibuang semua pikiran negatif yang bisa memicu turunnya
daya tahan tubuh. Hatinya dibuat senyaman mungkin. Carnya dengan mendengarkan musik, menelpon kawan-kawan, ber WA ria, menghubungi adik-adik dan keluarga untuk menginformasikan kalau diri positif Covid-19.

Meski terpapar Covid-19, Yosmeri menyampaikan kepada keluarga kalau dirinya dalam kondisi sehat-sehat saja.

"Jika terasa sakit perut saya makan. Apa saja yang pengen saya makan. Jika terasa pusing, saya berusaha untuk mengabaikannya. Saya giring pikiran saya kalau ketika itu saya sedang tidak positif Covid-19. Saya juga WA pada staf untuk menginformasikan kalau kadis mereka tidak ada masalah fisik," katanya.

Yosmeri terus membuat hatinya santai, nyaman dan bahagia. Dia hanya berpikir bagaimana bisa segera sehat, berkumpul dengan keluarga dan kawan-kawan di kantor. Selama menjalani isolasi mandiri, dirinya banyak ditelpn dan WA kawan-kawan. Mereka pastinya hendak bertanya tentang kondisi diri Yosmeri yang sudah diketahui orang banyak.

"Saya langsung jawab tanpa stres. Mau tahu kabar saya yang positif Covid ya? Saya langsung jelaskan tanpa menutup-nutupinya. Saya bilang saya sekarang sedang isolasi mandiri. Kawan yang menelpon tak menyangka kalau saya buka-bukaan saja. Saya tak pernah menyembunyi sakit covid, karena sakit ini bukan lah aib. Jadi, ketika kita positif, jangan jadikan beban sakit tersebut," ujarnya.

Kegiatan sehari hari sebut Yosmeri, berjalan seperti biasa tahajud, zikir, dhuha. Pagi hari dia berolahraga, senam aerobik sekitar 90 menit dan berjemur agar keringat keluar. Kegiatan dimulai dari pukul 08.00 hingga 09.30 WIB.

"Senam saya lihat dari HP saja. Makan seperti biasa, makan yang bisa membuka selersa. Biar kondisi fit. Kemudian saya minum vitamin C, air kelapa muda sekali sehari, pakai garan himalaya dan jeruk nipis. Saya juga minum rebusan jahe, serai, jeruk nipis, pandan, kulit manis, pakai gula enau. Kemudian saya juga makan telur setengah matang. Satu sampai dua butir sehari. Saya juga minum propolis 3 kali sehari, minum enam tetes ditarok di bawah lidah. Alhamdulillah berkat izin Allah dalam seminggu hasil swab saya negatif. Dan diswab kedua juga negatif pada tanggal 20 Agustus. Saya dinyatakan sehat dan Senin ini 24 Agustus mulai kerja kembali," paparnya panjang lebar.

Yosmeri berharap, pengalaman yang terjadi pada dirinya bisa jadi pembelajaran bagi keluarga dan masyarakat luas agar terhindar dari Covid-19. Jika seseorang terjangkit virus itu, bukan lah akhir dari segala-galanya.

Dia mengajak masyarakat untuk terus patuh terhadap protokol kesehatan. Seperti memakai masker saat keluar rumah, dalam ruangan tertutup yang banyak orang, jaga jarak, selalu cuci tangan, mengganti pakaian dan mandi setelah beraktivitas di luar rumah serta menjaga pola makan yang sehat. YL