Kujaga Alam Lewat Konservasi Pantai

ilustrasi Pantai Nirwana Padang. Foto: PadangInfo

PADANG - Pantai Pasir Putih Tabing Padang Sumatera Barat. Inilah nama kawasan yang dulunya tak dijamah orang kini disulap menjadi kawasan wisata oleh sekelompok anak muda di sekitar kawasan tersebut. Kawasan yang dulunya tak dikunjungi warga sekitar apalagi orang luar, kini mulai dikenal. Anak-anak bermain dengan riang dikawasan yang mulai tertata dengan rapi.

Sebelum dikelola sejumlah pemuda setempat Pantai Pasir Putih Tabing, kawasan itu ditumbuhi pohon nipah yang tumbuh secara liar. Namun sejak 25 Desember 2017, lokasi itu di sulap menjadi arena bermain dengan sejumlah fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan pengunjungnya. Mulai dari toilet, tempat ibadah, aulatempat edukasi konservasi, menara kontrol untuk memantau sekitar kawasan pantai. Saat ini sedang direncanakan pembangunan areal penjaga pantai, sehingga anak-anak yang bermain ombak terjaga keamanannya.

Pantai Pasir Putih Tabing, luasnya sekitar 18 hektare namun yang baru dibisa dikelola sekitar 8 hektare. Di sana pengelola juga telah menanaman cemara laut di sepanjang pesisir, objek bermain anak seadanya, habibat bangau dan kawasan pemandangan sunset yang indah.

Sejak terkelola dengan baik, Pantai Pasir Putih Tabing selalu ramai dikunjungi warga. Baik warga sekitar maupun orang luar. Kawasan yang dikelola Yos Wenas, sebagai Ketua konservasi
Sekretaris, Sony Syaputra, bendahara Melly Novita dan belasan anggota lainnya itu, akan ramai pada Sabtu dan Minggu.

Setidaknya lebih dari 100 orang berkunjung diakhir pekan atau hari libur besar lainnya saat cuaca cerah. Lokasi itu aman untuk bermain anak karena dijaga petugas yang stanby setiap hari. Untuk masuk ke kawasan tersebut pengunjung harus melewati jembatan kayu sebagai penghubung Areal tersebut mulai dibuka pada pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Seperti yang dikutip dari situs BNPB, menurut Soni, sekretaris konservasi saat membuka kawasan itu mereka mengalami sejumlah kedala. Seperti banyaknya sampah yang harus dibersihkan. Belum lagi masih kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan. Tapi berkat kegigihan dan keyakinan bersama pengelola lain, mereka berhasil menjadikan kawasan itu sebagai objek wisata pantai. Perlahan tapi pasti masyarakat mulai paham akan pentingnya arti kebersihan bagi keluarga dan alam. Meski begitu, tak mereka pungkiri pula, masih ada sejumlah oknum masyarakat yang membuang sampah ke sungai, sedangkan lokasi wisata itu terletak tak jauh dari muara, perbatasan antara sungai dan laut. Sejumlah tumpukkan sampah masih saja menjadi pemandangan tak sedap di sejumlah titik. Soni dan pengelola lainnya pun membersihkan tumpukkan sampah tersebut. Jika tidak tentu akan membuat ketindaknyamanan bagi pengunjung.

"Kebersihan lokasi harus kami jaga betul. Jika akan berdampak pada kunjungan. Kami ingin lokasi ini bersih dan selalu terjaga alamnya. Sebab kami yakin, jika manusia menjaga alam, insyaallah alam tidak akan murka pada manusia," ujarnya.

Adanya Pantai Pasir Putih Tabing, setidaknya menambah lokasi objek wisata di Padang, pastinya dengan suasana aman dan nyaman apalagi untuk keluarga.

Di kawasan itu pengelola juga sudah menanam manggrove, cemara laut dan lainnya. Tumbuhan itu pastinya berfungsi untuk meredam gulungan ombak. Apalagi Sumatera Barat provinsi yang sering dilanda gempa dan berpotensi tsunami.

Disebutkan Soni, ada pun tujuan mereka mengelola kawasan Pantai Pasir Putih Tabing tak lain untuk menjaga alam dan mengurangi dampak abrasi pantai di sekitar kawasan. Mengingat dari waktu ke waktu ketinggian gelombang laut di pantai pesisir Sumbar terus mengalami peningkatan.

Setidaknya saat ini terdapat sekita 1000 batang cemara laut yang sudah ditaman. Bibit didatangkan sejumlah bank dan instansi lainnya yang peduli terhadap lingkungan. Prinsipnya, Kita jaga Alam, Alam Jaga Kita.