Transformasi Ikonik: Stasiun Padang Menjadi Gerbang Pariwisata Sumbar dan Percontohan Stasiun Berenergi Hijau

PADANG– Stasiun Padang, atau yang lebih dikenal sebagai Stasiun Simpang Haru, kini telah bertransformasi jauh melampaui fungsinya sebagai simpul rel biasa.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional (Divre) II Sumatera Barat menempatkan stasiun kelas I ini sebagai ikon transportasi inklusif, pilar penting pariwisata regional, dan sekaligus percontohan energi hijau di Ranah Minang.

Kepala Humas KAI Divre II Sumatera Barat, Reza Shahab, mengungkapkan bahwa Stasiun Padang tidak hanya menjadi gerbang utama perkeretaapian, tetapi juga rumah kedua yang ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami berupaya menjadikan Stasiun Padang sebagai ikon transportasi yang ramah dan inklusif. Seluruh elemen, mulai dari aksesibilitas untuk penyandang disabilitas dan lansia hingga pelayanan, kami rancang agar setiap individu dapat menikmati perjalanan yang optimal, aman, dan setara,” ujar Reza.

Pendorong Utama Konektivitas dan Pariwisata

Sebagai titik sentral di Padang Timur, Stasiun Padang melayani dua layanan kereta penumpang utama yang vital bagi mobilitas harian dan wisatawan, yaitu KA Minangkabau Ekspres dan KA Pariaman Ekspres.

KA Minangkabau Ekspres: Menghubungkan langsung pusat kota dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), layanan ini beroperasi 12 kali sehari dengan total kapasitas 2.400 tempat duduk.

KA Pariaman Ekspres: Menjadi penghubung strategis antara Padang dan Kota Pariaman (relasi Pulau Aie-Naras), melayani 10 perjalanan setiap hari dengan kapasitas besar, mencapai 4.240 tempat duduk.

Data KAI menunjukkan kontribusi besar stasiun ini. Hingga Triwulan III Tahun 2025, Stasiun Padang mencatat volume keberangkatan penumpang tertinggi di Divre II Sumbar, mencapai 392.848 penumpang, menegaskan perannya dalam mendukung aksesibilitas dan pariwisata daerah.

Komitmen KAI: Stasiun Percontohan Energi Hijau

Tak hanya efisien dan inklusif, Stasiun Padang kini memimpin dalam komitmen energi bersih. KAI Divre II Sumbar telah menerapkan Program Sustainable Development Goals System (SDgS) dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 40,7 kWp yang telah beroperasi sejak Desember 2024.

“Penerapan PLTS ini adalah wujud tanggung jawab kami dalam mengurangi jejak karbon. Energi bersih yang dihasilkan setara dengan manfaat menanam ratusan pohon dan mampu menekan emisi karbon dioksida secara signifikan setiap tahunnya,” tegas Reza.

Langkah ini memperkuat penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) KAI, menjadikan Stasiun Padang sebagai model transportasi publik modern yang efisien, hijau, dan berorientasi pada pelayanan publik berkelanjutan.

Reza Shahab menutup dengan optimisme bahwa melalui dukungan masyarakat dan komitmen KAI, Stasiun Padang akan terus bertransformasi menjadi model transportasi modern yang memperkuat konektivitas dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumatera Barat.

0 Comments