![]() |
Susana pertemuan jajaran Pemprov Sumbar dengan Kementan RI. Ist |
Rombongan yang mendampingi Gubernur Mahyeldi antara lain Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Adib Alfikri, serta Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumbar. Turut hadir juga sejumlah kepala daerah, yakni Bupati Agam, Beni Warlis; Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis; Bupati Pesisir Selatan, Hendra Joni; dan Wakil Bupati Solok, Chandra.
Bantuan untuk Tingkatkan Produktivitas
Bantuan ABT yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) mencakup:
Bibit jagung untuk 5.000 hektare
Bibit kopi untuk 2.000 hektare
Bibit kelapa untuk 100 hektare
Menteri Pertanian menegaskan bahwa bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, menggerakkan perekonomian, dan membuka peluang usaha baru. Ia juga memperingatkan bahwa Kementan akan melakukan evaluasi ketat.
"Jika daerah tidak mampu melaksanakan dengan baik, tidak akan ada bantuan lagi di tahun berikutnya," tegasnya.
Untuk memastikan pemanfaatan bantuan berjalan optimal, Menteri Pertanian berencana akan melakukan kunjungan kerja langsung ke Sumbar.
Sumbar Usulkan Hilirisasi Gambir
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Mahyeldi mengusulkan hilirisasi komoditas gambir. Berdasarkan data BPS tahun 2025, tujuh kabupaten/kota di Sumbar menjadi sentra penghasil gambir terbesar di Indonesia, dengan produksi mencapai 26.912,18 ton pada 2024. Sumbar juga merupakan pemasok utama gambir dunia.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian mendorong para kepala daerah di Sumbar untuk lebih aktif mencari peluang di tingkat kementerian pusat dan mengembangkan pasar, termasuk untuk ekspor.
Gubernur Mahyeldi menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memacu produksi pertanian.
"Kami sudah swasembada beras dan akan dilanjutkan pada komoditas lain seperti jagung, kelapa, kakao, dan kopi. Kami berharap langkah ini dapat menurunkan angka kemiskinan di Sumbar," pungkasnya.
0 Comments