![]() |
Foto bersama jajaran GAPKI bersama ratusan anak dari Agam dan sekitarnya. Ist |
Kegiatan ini digelar di kawasan PT AMP Plantation, Kecamatan Palembaian, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), PAACLA Indonesia, dan Wilmar International Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Ketua Umum I GAPKI Sany Anthony, Ketua Bidang Pengembangan SDM GAPKI Sumarjono Saragih, Ketua GAPKI Cabang Sumatera Barat Bambang Wiguritno, AGM Wilmar Wilayah Sumatera Barat Jeprol Osinggang, Manajemen PT AMP Plantation, serta perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), PAACLA, BPDP, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Agam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye global WDACL dan berfungsi sebagai wadah untuk mempromosikan praktik baik serta inisiatif Sawit Indonesia Ramah Anak (SIRA) yang telah dikembangkan GAPKI bersama mitra selama beberapa tahun terakhir.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala DPPPAPPKB Kabupaten Agam, Surya Wendri, yang dalam sambutannya menyatakan, "Anak-anak adalah masa depan kita, dan mereka harus tumbuh di lingkungan yang mendukung tumbuh kembang. Perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun dunia usaha juga terlibat." Ia menyampaikan apresiasi kepada GAPKI dan perusahaan sawit atas dukungan mereka terhadap program anak tidak bekerja dan penyelenggaraan kegiatan ini, yang memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berkreasi. "Pemerintah Kabupaten Agam banyak mendapat dukungan dari perusahaan sawit dalam penilaian Kabupaten Layak Anak tingkat Nasional," tambahnya.
Surya Wendri menegaskan bahwa Sawit Indonesia Ramah Anak adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memastikan anak-anak desa kebun sawit mendapatkan hak mereka untuk belajar, bermain, dan bermimpi.
Lebih dari 300 anak-anak dan pendamping kebun berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk panggung kreasi anak, dongeng anak, penayangan film dokumenter "SIRA", hingga orasi bersama para pemangku kepentingan. Orasi disampaikan oleh perwakilan dari Kemen PPPA RI, GAPKI, Forum Anak Kabupaten Agam, dan Suara Anak Kebun PT AMP Plantation.
Dalam sambutannya, Ketua GAPKI Cabang Sumatera Barat, Bambang Wiguritno, menegaskan bahwa dunia usaha memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan sektor perkebunan kelapa sawit bebas dari pekerja anak dan mendukung tumbuh kembang anak. "Kita ingin perkebunan sawit menjadi ruang yang aman bagi anak-anak untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi," ujarnya.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan tari daerah dari berbagai etnis di lokasi kebun, seperti Minang, Batak, Nias, dan Melayu, serta penampilan vokal solo, vokal grup, pantomim, dan berbagai kreativitas lainnya. Hal ini menciptakan suasana ceria dan penuh semangat di tengah masyarakat kebun. Melalui kegiatan ini, industri perkebunan kelapa sawit menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari solusi global dalam menghapus dan mencegah pekerja anak, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan perkebunan sawit yang ramah anak.
GAPKI, BPDP, PAACLA, dan mitra lainnya berharap bahwa gerakan Sawit Indonesia Ramah Anak dapat terus diperluas dan menjadi inspirasi bagi praktik usaha berkelanjutan yang menjunjung tinggi hak anak di seluruh Indonesia.
0 Comments