![]() |
PADANG-Kota Padang kembali harus menelan pil pahit penundaan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sangat dinantikan. Padahal banyak pelajar yang menunggu program makan gratis tersebut.
Rencana awal untuk memulai program mulia ini pada 19 Mei 2025 urung terlaksana akibat belum adanya kejelasan administrasi dari pemerintah pusat. Kabar ini tentu mengecewakan berbagai pihak, terutama mengingat persiapan di tingkat lokal Kota Padang yang diklaim sudah matang.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Asmaul Kalimadang Parak Karakah, Doly Andhika, menjadi pihak pertama yang mengonfirmasi kabar penundaan ini kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Padang pada Senin (19/5/2025).
Dengan nada prihatin, Doly mengungkapkan bahwa akar permasalahan terletak pada belum diterbitkannya virtual account dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang seharusnya menjadi landasan operasional bagi SPPG Parak Karakah dan unit-unit pelayanan lainnya di Padang. Lebih lanjut, Doly menjelaskan bahwa ketiadaan virtual account ini berbanding lurus dengan belum adanya aliran anggaran dari pusat yang krusial untuk menjalankan program MBG di lapangan.
"Pelaksanaan MBG yang awalnya dimulai 19 Mei, akhirnya diundur karena belum klirnya administrasi," ujar Doly, menggambarkan situasi yang dihadapi oleh para pelaksana di tingkat daerah. "Kita masih menunggu virtual account dan anggaran dari pusat," imbuhnya, menyiratkan ketidakpastian yang menyelimuti kelanjutan program ini dalam waktu dekat.
Sejatinya, semangat dan kesiapan untuk menjalankan program MBG di Kota Padang telah berkobar sejak lama. SPPG-SPPG yang tersebar di berbagai wilayah kota bahkan telah mempersiapkan diri untuk kick-off program yang awalnya dijadwalkan pada 5 Mei 2025. Namun, lagi-lagi, persoalan administrasi yang belum tuntas dari pusat menjadi batu sandungan yang memaksa penundaan ke tanggal 19 Mei. Sayangnya, harapan agar tanggal tersebut menjadi titik awal implementasi kini pupus, dan masyarakat Padang harus kembali bersabar menunggu kepastian.
Doly Andhika tidak dapat memberikan kepastian kapan program MBG akhirnya dapat berjalan di Padang. "Kita tidak dapat memastikan kapan, karena menunggu dari pusat, apalagi sebentar lagi libur sekolah," katanya, mengindikasikan bahwa momentum sebelum libur sekolah mungkin akan terlewatkan, dan pelaksanaan bisa jadi molor lebih lama lagi. SPPG Kubu Dalam, Parak Karakah sendiri telah ditunjuk sebagai titik awal pelaksanaan MBG di Padang, yang kemudian akan diikuti oleh SPPG-SPPG lain yang juga telah menyatakan kesiapannya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program MBG.
Kepala Disdikbud Kota Padang, Yopi Krislova, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan tugasnya dalam menyuplai data akurat mengenai jumlah dan identitas anak sekolah yang akan menjadi penerima manfaat program makan bergizi ini. Dengan data yang telah diserahkan, Yopi berharap agar dalam waktu dekat, seluruh anak sekolah di Padang dapat merasakan dampak positif dari program yang digagas pemerintah pusat ini.
"Jika tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat, mudah-mudahan dapat dilaksanakan di awal tahun ajaran baru," ucap Yopi Krislova, menyiratkan harapan sekaligus kekhawatiran akan molornya pelaksanaan. Yopi menegaskan bahwa program MBG memiliki tujuan yang sangat baik dan strategis bagi masa depan anak-anak bangsa.
Menurutnya, asupan gizi yang terjamin melalui program ini akan berkontribusi signifikan dalam mencerdaskan anak-anak, mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi perhatian nasional, dan pada akhirnya melahirkan generasi hebat yang mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. CH
0 Comments