PADANG-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pariaman siap kembali disajikan kepada para pelajar. Setelah sempat terhenti sementara akibat kendala teknis pada wadah makan, program ini akan dilanjutkan pada awal Februari mendatang.
"Ya setelah sempat terhenti, sekarang progrm Makan Gratis Bergizi kembali dilanjutkan. Insyaallah tidak akan ada kendala lagi," kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Riky Falentino, kepada wartawan Sabtu (25/1)
Dijelaskannya, penundaan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di Kota Tabuik itu
untuk memastikan keberlanjutan program. Sebab ditahap awal penyedia makan gratis bagi pelajar di Pariaman hanya menggunakan kertas. Itu tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Harusnya makanan disajikan dengan wadah stainless steel yang lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan berulang kali. Ini diharapkan dapat mengurangi produksi sampah dan memastikan ketersediaan wadah makan dalam jangka panjang," terangnya.
”Setelah peserta didik makan, tempat makan ini dikumpulkan kembali. Dengan cara ini mengurangi sampah,” terangnya.
Karena tempat makanan ini telah ada, maka pemberian MBG kepada peserta didik dilanjutkan.
Program Makan Bergizi Gratis di Kota Pariaman pernah dilaksanakan selama sepekan. Dimulai 6 Januari 2025 lalu. Pekan berikutnya dihentikan, karena kotak nasi yang berbahan kertas tidak sesuai dengan ketentuan berlaku.
Sementara, Kota Padang sebagi ibukota provinsi Sumbar belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis yang merupakan program unggulan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakilnya, Gibran. Belum dilaksanakannya program Makan Gratis Bergizi itu karena peralatan untuk melaksanakan program itu kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, belum datang dari pusat.
Dilain sisi awal pekan lalu, pemerintah Kota Padang terus bergerak cepat dalam persiapan peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam rapat koordinasi yang digelar pada Selasa (21/1), berbagai instansi terkait menunjukkan komitmen penuh untuk menyukseskan program ini.
Pj Sekretaris Daerah Kota Padang, Yosefriawan, menegaskan pentingnya sinergi antar instansi dalam memastikan kelancaran program MBG. "Kami akan terus berkoordinasi dengan BGN dan seluruh pihak terkait untuk memastikan program ini berjalan efektif dan mencapai tujuannya," ujar Yosefriawan.
Pasca dibentuk, Tim Satuan Tugas (Satgas) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kota Padang langsung menggelar Rapat Koordinasi di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Selasa (21/1).
Dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Padang Yosefriawan selaku Ketua Satgas MBG Kota Padang, rapat ini dihadiri oleh perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, dan Kementerian Agama Kota Padang.
Ia meminta Tim Satgas MBG Kota Padang untuk terus berkoordinasi dengan BGN untuk memastikan jadwal pelaksanaan program MBG di Kota Padang.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Padang Utami Yuliani Amir mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Padang dalam persiapan peluncuran program MBG.
Dukungan ini datang dari berbagai dinas terkait, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas PUPR, dan Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Pangan, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Sejauh ini kami masih menunggu penjadwalan peluncuran program MBG ini dari BGN Pusat. Program ini akan menyasar anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," jelas Utami.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBPOM Padang Hilda Murni juga menyatakan kesiapan BPOM untuk mendukung dan berkolaborasi dalam memastikan kualitas dan keamanan produk makanan yang disajikan dalam program MBG.
"Ada dua program BPOM dalam program MBG ini, pertama pengawalan produk makanan yang disajikan mulai dari dapur hingga dikonsumsi. Kedua, tenaga pengajar untuk Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dalam program Makan Bergizi Gratis," tutur Hilda.
Rapat ini juga membahas berbagai persiapan teknis program MBG, seperti sumber bahan pangan untuk produksi, perlengkapan sarana dan prasarana, serta Sertifikat Layak Higienitas dan Sanitasi (SLHS) untuk memastikan kebersihan dan keamanan dalam penyajian makanan. AG/SY
0 Comments