Koneksi Sejarah Sumbar-Sumut: Lebih Dekat dari yang Kita Kira

 

Foto bersama. Ist

PADANG- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, kembali menggaungkan pentingnya menggali dan menghubungkan kembali sejarah perjuangan antara Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Dalam pertemuan dengan Ketua DHD Pembudayaan Kejuangan 45 Sumatera Utara, Mayjen TNI (Purn) M. Hasyim, di Istana Gubernuran, Kamis (23/1/2025),

Mahyeldi menekankan bahwa sejarah kedua provinsi ini memiliki banyak kesamaan yang selama ini belum terungkap secara maksimal.

"Kita perlu menyatukan ciri khas sejarah antara Sumbar dan Sumut agar lebih terhubung dan saling melengkapi," tegas Mahyeldi. Ia juga menyoroti pentingnya sejarah sebagai fondasi bagi generasi muda dalam membangun masa depan bangsa.

Sejarah sebagai Jembatan Persatuan

Mahyeldi mengingatkan bahwa pada masa pemerintahan Belanda, Sumatera Barat pernah menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Tengah bersama Sumatera Utara. Sejarah bersama ini, menurutnya, bisa menjadi jembatan persatuan dan memperkuat identitas kedua provinsi.

"Kita harus wariskan semangat juang kepada generasi muda. Setiap situs sejarah harus kita kelola menjadi destinasi wisata tematik yang informatif dan menarik," ujarnya. Mahyeldi mencontohkan Jepang yang berhasil menjadikan sejarah sebagai daya tarik wisata yang kuat.

Sumut Dukung Penuh Inisiatif Sumbar

Ketua DHD 45 Sumatera Utara, Mayjen TNI (Purn) M. Hasyim, menyambut baik inisiatif Gubernur Sumbar. Ia menyatakan bahwa Sumatera Utara juga memiliki semangat yang sama untuk menggali dan melestarikan sejarah.

"Kami mendukung langkah-langkah pemerintah Sumbar dalam mengembangkan wisata sejarah. Ini adalah upaya konkret untuk menjaga nilai-nilai kejuangan sekaligus memperkuat identitas bangsa," tegas Hasyim.

Langkah Konkret ke Depan

Pertemuan antara DHD 45 Sumbar dan Sumut ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kerja sama yang lebih erat dalam bidang sejarah dan kebudayaan. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan antara lain:

Penelitian bersama: Melakukan penelitian bersama untuk mengungkap lebih banyak fakta sejarah tentang hubungan antara Sumbar dan Sumut.

Pertukaran budaya: Mengadakan kegiatan pertukaran budaya antara kedua provinsi, seperti festival seni dan budaya.

Pengembangan wisata sejarah: Bersama-sama mengembangkan destinasi wisata sejarah yang menarik dan informatif.

Sosialisasi sejarah: Melakukan sosialisasi sejarah kepada masyarakat luas, terutama generasi muda, melalui berbagai media.

Dengan upaya bersama, diharapkan sejarah perjuangan kedua provinsi ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk membangun Sumatera yang lebih maju dan bermartabat.




0 Comments