DPRD Jambi Terkesan, Sumbar Bagikan Rahasia Sukses Ketahanan Pangan

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Sumbar, Maifrizon menerima kunjungan studi tiru Komisi II DPRD Jambi di ruangan Khusus II DPRD Sumbar, baru-baru ini-ist

PADANG-Sumatera Barat semakin memantapkan posisinya sebagai lumbung pangan nasional. Hal ini terbukti dengan kunjungan studi tiru Komisi II DPRD Jambi ke DPRD Sumbar baru-baru ini. Para anggota DPRD Jambi tampak sangat tertarik mempelajari strategi yang telah dilakukan Sumbar dalam meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada.

Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Febrina Tri Susila, memaparkan berbagai program dan kebijakan yang telah berhasil meningkatkan produksi pangan di Sumbar. Salah satu kunci keberhasilan Sumbar adalah dukungan anggaran yang cukup besar dari pemerintah daerah, termasuk melalui dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD. Selain itu, ketersediaan lahan pertanian yang luas dan sumber air yang memadai juga menjadi faktor pendukung.

Febrina menjelaskan,berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan skala perhitungan 0-100, provinsi yang IKP nya berada di atas atau sama dengan skala 74,40 dinilai memiliki ketahanan pangan paling baik. Provinsi Sumbar pada Tahun 2022, IKP nya berada di skala 79,45 atau masuk kategori paling baik secara nasional.

Tren positif itu kembali berhasil dicatatkan Sumbar pada tahun 2023, Indeks Ketahanan Pangan Provinsi Sumbar naik signifikan hingga mencapai skala 83,22 dan kembali masuk kategori paling baik secara nasional.

Sementara, di Tahun 2024 lalu,IKP Sumbar melampaui batas minimum kategori paling baik, capaian produksi padi Sumbar Tahun 2023 berhasil menembus angka 1.482.468 ton gabah kering giling (GKG). Kondisi ini meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan pada 2024 ini, jelang akhir tahun produksi padi Sumbar telah melampaui target.

“Kondisi ini menjadikan Sumatera Barat sebagai salah satu daerah dengan ketahanan pangan terbaik di Indonesia, atau nomor lima daerah dengan ketahan yang baik secara nasional,” ungkapnya.

Begitu juga dengan produksi jagung Sumbar,Febrina menjelaskan. Target produksi tahun 2024 mencapai 850.000 ton dengan luas lahan sekitar 122.000 hektare,naik dari produksi tahun 2023 sebesar 800.000 ton.

Menurut Febrina,dalam hal anggaran untuk pelaksanaan kegiatan di Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura dibantu melalui dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Sumbar yang menjadi mitra kerjanya.

Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Jambi, Marfin Seregar. Ia mengatakan, dari paparan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar,secara pribadi ia mengacungkan jempol dari segi penganggaran,pengawasan dan dengan hasil yang diperoleh Sumbar.

Dibandingkan dengan Sumbar,Provinsi Jambi ada juga kekurangannya terutama dari sisi anggaran. Dimana anggaran untuk pertanian di Sumbar jauh lebih tinggi dibandingkan Jambi begitu juga dengan geografis lahan pertanian, sumber airnya sangat memadai. 
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Sumbar, Maifrizon menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan pimpinan dan anggota Komisi II Provinsi Jambi ke DPRD Sumbar.

“Mudah-mudahan kunjungan ini dapat mempererat hubungan dan sinergi antar DPRD sekaligus berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang swasembada pangan sebagaimana tujuan dari  kunjungan DPRD Jambi ke Sumbar,” ujarnya. SL






0 Comments