Hj. Nevi Zuairina |
JAKARTA-Nevi Zuairina, anggota Komisi VI DPR RI, menyampaikan pentingnya BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk berperan lebih aktif di kancah internasional. Dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan Kementerian BUMN.
Ia menekankan bahwa BUMN harus mampu bersaing secara global untuk memberikan manfaat maksimal bagi negara dan rakyat Indonesia.
Anggota Badan Anggaran DPR ini menyoroti bahwa meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang mumpuni, masih sedikit BUMN yang mampu berkompetisi di level internasional.
"Peran Kementerian BUMN sebagai enabler harus lebih optimal dalam pembinaan dan pengembangan BUMN agar bisa berjaya di arena global," ujarnya.
Ia juga mengkritisi efektivitas penggunaan anggaran di Kementerian BUMN, mengingat masih banyak BUMN yang belum mampu menunjukkan kinerja yang signifikan di pasar global. "Apakah ini menunjukkan bahwa anggaran yang ada belum digunakan secara efektif dan efisien?" tanyanya.
Nevi menyoroti pentingnya pengawasan dan pembinaan yang lebih ketat untuk mencegah kasus korupsi yang masih terjadi di beberapa BUMN. "Besarnya anggaran pengembangan dan pengawasan harus dibarengi dengan upaya nyata untuk mencegah penyelewengan dan memperkuat integritas di jajaran direksi dan komisaris BUMN," tegasnya.
Dalam hal pengembangan produk lokal, Nevi juga meminta penjelasan lebih rinci tentang produk-produk UMKM yang telah dibeli oleh BUMN. "Kementerian BUMN harus memastikan bahwa belanja mereka benar-benar memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM, terutama dalam hal modal dan pengembangan usaha," katanya.
Legislator asal Sumatera Barat ini juga menyinggung pentingnya transparansi dan tata kelola yang baik di BUMN. "BUMN yang dikelola dengan baik dan transparan akan mampu bersaing di kancah internasional dan memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan negara," ungkapnya.
Ia mengutip keberhasilan PT PP dan PT Adhi Karya yang memenangkan kontrak besar di Filipina sebagai contoh konkret.
Terkait target setoran dividen BUMN yang naik menjadi Rp 85,8 triliun pada 2024, Nevi mempertanyakan langkah-langkah yang diambil Kementerian BUMN untuk mencapai target tersebut. "Apa saja upaya yang telah dan akan dilakukan untuk memastikan target ini tercapai?" tanyanya.
Politisi PKS ini menutup dengan harapan agar BUMN Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi pembangunan nasional. "Kita harus memastikan bahwa BUMN kita tidak hanya berdaya saing di dalam negeri, tetapi juga mampu menjadi pemain utama di kancah internasional," pungkas Nevi Zuairina.
0 Comments