Para santri belajar cara mencuci tangan yang baik dan benar. Ist |
PADANG-Ratusan santri dan santriwati di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Al Hidayah, Padang, dididik menjadi Duta Kesehatan dalam program "Pesantren Sehat Lifebuoy". Program ini merupakan kerjasama antara Kementerian Agama Republik Indonesia,
Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy, dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Sumatera Barat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pesantren dan mencegah penularan penyakit. Para Duta Santri akan dilatih tentang PHBS, terutama Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), oleh dokter dari PDUI.
Meningkatkan Minat Masuk Pesantren
Ketua Yayasan Ponpes Nurul Yaqin Al Hidayah Padang, Nurdin Tuanku Sultan, S. Pdi., mengharapkan program ini dapat meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di pesantren.
Mencegah Penularan Penyakit
Sekretaris PDUI Cabang Sumatera Barat dr. Pudia M. Indika, M. Kes., menjelaskan bahwa PHBS dapat memutus mata rantai penularan penyakit seperti diare, influenza, dan penyakit kulit.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 Momen Penting
Salah satu langkah utama PHBS adalah CTPS di 5 momen penting: sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian.
Menjangkau 1 Juta Santri dan Santriwati
Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, Erfan Hidayat, menjelaskan bahwa program Pesantren Sehat Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren dan 900.000 santri dan santriwati di Indonesia. Tahun ini, program ini menargetkan 1 juta santri dan santriwati di lebih dari 1.500 pesantren.
Metode Peer-to-Peer Learning
Program ini menggunakan metode peer-to-peer learning, di mana para Duta Santri yang terpilih akan menjadi edukator bagi teman-temannya.
Mencetak Agen-Agen Perubahan
Erfan berharap program ini dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren dan masyarakat yang lebih sehat.
0 Comments