Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas Ajak Warga Talogondan Pilah Sampah dan Olah Menjadi Pupuk Cair

Suasana belajar tim PKM Unand dengan masyarakat. Ist
PADANG-Tim pengabdian masyarakat dari program Studi Magister Teknik Lingkungan, Universitas Andalas, melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi, dan praktik pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk cair dengan mikroorganisme lokal (MOL) di Korong Talogondan, Nagari Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman.

Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat Korong Talogondan, khususnya anggota kelompok tani. Hadir langsung dalam kegiatan ini Wali Korong Talogondan, Zamzami, dan ketua Kelompok Tani Talogondan, Rudiat Eharpi.

Yumita Sufitri, salah satu anggota tim pengabdian masyarakat, mengatakan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh belum adanya pengelolaan sampah di kelurahan tersebut, khususnya sampah rumah tangga. Masyarakat setempat masih membuang sampah rumah tangga ke tempat pembuangan sementara, yang kemudian menimbulkan bau busuk dan berbagai permasalahan lingkungan.

“Oleh karena itu, kami ingin mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik dan mengolahnya menjadi pupuk cair dengan MOL,” kata Yumita.

Pupuk cair dengan MOL merupakan pupuk organik yang dibuat dengan menggunakan mikroorganisme lokal. Pupuk ini memiliki berbagai manfaat, di antaranya mengurangi pencemaran lingkungan, bernilai ekonomis, dan dapat memberikan nutrisi pada tanaman.

Dalam sosialisasinya, tim pengabdian masyarakat menjelaskan tentang cara memilah sampah organik, skema pemanfaatan sampah organik rumah tangga, dan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk cair.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair dengan MOL antara lain:

Sampah organik (kulit buah-buahan atau sisa sayuran)

Air bekas cucian beras atau air kelapa

Gula pasir

Gula merah

Semua bahan tersebut dimasukkan dalam wadah yang tertutup rapat dan didiamkan selama 1-2 minggu. Pupuk cair matang ditandai dengan bau seperti bau tapai.

Zamzami, Wali Korong Talogondan, menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap agar masyarakat setempat dapat menerapkan pengelolaan sampah MOL ini pada kehidupan sehari-hari.

“Saya mengimbau kepada ibu-ibu warga setempat untuk bisa mengelola sampah rumah tangga menjadi pupuk cair. Ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan,” kata Zamzami.

Rudiat Eharpi, ketua Kelompok Tani Talogondan, mengaku senang bisa belajar tentang pengelolaan sampah organik menjadi pupuk cair. Ia berharap agar kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Saya sangat senang bisa belajar bagaimana mengelola sampah rumah tangga menjadi pupuk cair yang bagus dan berkualitas,” kata Rudiat.

Suci Handayani, salah satu anggota tim pengabdian masyarakat, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.

“Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan dapat diperluas ke kelurahan-kelurahan lain di Padang Pariaman,” kata Suci. 


0 Comments