Pemko Payakumbuh dan Pemkab Solok Jadi Terbaik dalam Pelayanan Publik di Sumbar

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah bersama kepada daerah yang meraih penghargaan terbaik dalam melayani masyarakat. Ist

PADANG-Sumatera Barat (Sumbar) kembali meraih prestasi di bidang pelayanan publik. Pada Penganugerahan Peringkat Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Opini Pengawasan Penyelenggara Pelayanan Publik) Tahun 2023, Pemko Payakumbuh meraih peringkat terbaik untuk kategori pemerintah kota, sementara Pemkab Solok meraih peringkat terbaik untuk kategori pemerintah kabupaten.

Pemko Payakumbuh meraih nilai 91,41, disusul Pemko Padang Panjang (90,72), Pemko Pariaman (90,64), Pemko Solok (84,88), Pemko Bukittinggi (84,79), Pemko Sawahlunto (82,76), dan Pemko Padang (82,64).

Sementara itu, Pemkab Solok meraih nilai 95,08, disusul Pemkab Dharmasraya (93,77), Pemkab Agam (92,58), Pemkab Tanah Datar (92,44), Pemkab Pasaman (90,42), Pemkab Lima Puluh Kota (85,59), Pemkab Solok Selatan (84,95), Pemkab Pasaman Barat (84,51), Pemkab Padang Pariaman (81,23), Pemkab Pesisir Selatan (79,33), Pemkab Sijunjung (78,78), dan Pemkab Kep. Mentawai (67,03).

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemko) di Sumbar, yang berhasil meningkatkan kualitas kepatuhan dalam pelayanan publik. Namun demikian, Gubernur menekankan agar pemerintah daerah (Pemda) tidak lekas berpuas diri, melainkan harus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya, pada agenda Penganugerahan Peringkat Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Opini Pengawasan Penyelenggara Pelayanan Publik) Tahun 2023, yang digelar oleh Ombudsman RI perwakilan Sumbar, yang berlangsung di Auditorium Istana Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Senin (08/01/2024). "Pelayanan adalah esensi kehadiran negara dan pemerintah bagi masyarakat. Oleh karenanya, pelayanan yang baik menjadi tanggung jawab bersama Kepala Daerah dan jajarannya. Tolok ukur keberhasilan negara dan pemerintah oleh masyarakat, dilihat dari bagaimana pelayanan dilakukan," ucap Gubernur mengawali sambutannya. Gubernur Mahyeldi meyakini, citra dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, akan sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah itu sendiri. Oleh karena itu, Gubernur sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bimbingan dari Ombudsman RI dan Ombudsman Perwakilan Sumbar, sehingga kualitas pelayanan publik Pemprov, Pemkab, dan Pemko di Sumbar terus meningkat dari tahun ke tahun. "Nyinyirnya Ombudsman sangat berdampak baik pada peningkatan kualitas pelayanan publik kita. Pemprov Sumbar sendiri untuk tahun penilaian 2023 berhasil menembus jajaran enam besar Provinsi di Indonesia, dengan Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tertinggi, Kategori A dengan total nilai 91,71, dan berada di zona hijau," ucap Gubernur lagi. Namun demikian, Gubernur mengingatkan kepada jajarannya di Pemprov Sumbar, serta kepada para kepala daerah dan jajaran Pemkab/Pemko di Sumbar, untuk tidak berpuas diri atas hasil yang dicapai pada penilaian tahun ini. Sebab, masih banyak hal yang perlu selalu diperbaiki, mengingat tantangan dan kebutuhan pelayanan publik selalu berkembang dan semakin kompleks dari hari ke hari. "Semoga, pada tahun 2024 ini, kita dapat meningkatkan lagi kualitas pelayanan bagi warga Sumbar. Sebagaimana pesan Rasulullah, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jangan berpuas diri, sebab kita masih berusaha meningkatkan pelayanan, termasuk dalam memaksimalkan digitalisasi. Saya berharap, kabupaten/kota dan provinsi terus bersinergi dan berkolaborasi," ucap Gubernur. Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Ombudsman RI Sumbar, Yefri Heriani menyebutkan, secara umum pelayanan publik di seluruh daerah di Sumbar terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun patut diakui, bahwa kualitas pelayanan publik di provinsi lain pun terus meningkat. Oleh karena itu, peningkatan harus selalu dilakukan dari waktu ke waktu. "Patut diingat, bahwa peningkatan pelayanan bukan hanya karena ada penilaian, sebab ini adalah tanggung jawab yang juga terpatri tegas dalam core value ASN. Ada pun faktanya di lapangan, upaya peningkatan kualitas pelayanan memang selalu dilakukan, tapi kita masih punya banyak PR untuk diselesaikan. Terutama sekali soal maladministrasi," ucap Yefri. Yefri menjelaskan, untuk tahun penilaian 2023, Sumbar telah dinyatakan bebas dari daerah dengan kualitas pelayanan publik dengan nilai rendah dan terendah. Namun, memang terdapat beberapa kabupaten/kota dengan penilaian yang fluktuatif dari tahun ke tahun, yang lebih disebabkan oleh pergeseran dan pergantian penanggung jawab pada organisasi-organisasi perangkat daerah, yang berkaitan langsung dengan pelayanan. rel

0 Comments