Baju-baju yang Menipu



Oleh : K Suheimi 

Orang sering tertipu oleh penampilan. Ada penampilan sederhana, padahal dia luar biasa kayanya. Dan orang kaya saaya lihat suka kesederhanaan. Sebaliknya orang gadang lagak berusaha melagakkan apapun yang di punyainya. Maka saya tersentuh sewaktu Radio   Classy di gelombang 103.4 berceritra tentang  baju-baju yang menipu. Disamping menyentuh ceritra ini juga menggelitik.

Hari ini saya dengar suara Adi yang khas  menyentuh dan menyejukkan, dia membacakan bahan dan ceritra yang telah di olah Yanti. Kisah ini sangat menyentuh dan menarik, Ingin saya ceritrakan juqa pada pembaca saya yang setia. Agar kita sama-sama berbagi.  

Ceritranya sederhana, bahannya berasal dari Meidi. Meidi sedang melanjutkan pendidikan pasca sarjananya di UNP. Dia suka sekali membongkar-bongkar internet. Banyak ceritra menarik dan penuh makna yang didapatnya , Seperti hari ini dia bertutur tentang baju yang menipu. Ceritra inilah yang akan saya sampaikan pada pembaca dalam kolom Resonansi Jiwa.

Suatu siang yang panas , seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University, dengan maksud ingin bertemu dengan Pimpinan Harvard University,,

Ketika sampai di sana , sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge,,

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata pria tua itu dengan lembut,,

" Waduh ...beliau sangat sibu hari ini ," sahut sang Sekretaris cepat,,

"Ooh ya .. kalau begitu kami akan menunggunya ," jawab sang Wanita,,

“Silahkan... ,, sekretaris yang cantik itu menjawab dengan nada yang datar ,,

Dan selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi,, Tetapi nyatanya tidak,, Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya,,

"Pak ... mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard,,

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk,, Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka,, Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul,, Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut,,

Melihat orang yang ditunggunya sudah mencul , wanita tua yang tampak letih itu , berkata dengan mata berbinar padanya,

"Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard,, Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini,, Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan,, Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?",, Tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap,,

Tapi sepertinya sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh sedikitpun, bahkan wajahnya memerah,, Dia tampak terkejut,, dan berkata dengan kasar

"Nyonya" , "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal,, Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan,,"

Mendengar hal itu wanita itupun menjelaskan dengan cepat ,,

"Oh. Bukan”, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan,, Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard,,"

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya,, Dia menatap sekilas pada baju pudar serta pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak,

"Sebuah gedung?! , Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kami memiliki lebih dari 7.5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard,,"

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam,, Sang Pemimpin Harvard senang,, Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang,, Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan,

"Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya mengangguk,, Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan,,

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard,,

Classy people , kita, seperti pimpinan Hardvard itu, sering silau oleh penampilan,, Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai,, Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju seringkali menipu kita ,,,,

Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman suci Nya dalam Al Qur'an surat Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS. 3:54)

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS). 

0 Comments